Solusi Banjir Jakarta Menurut Pakar UGM Yogyakarta

Pakar UGM Yogyakarta menawarkan solusi mengatasi banjir Jakarta. Salah satunya adalah pengendalian air secara terpadu. Apa itu?
Lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, lumpuh akibat banjir. (Foto: Tagar/Edy YS)

Yogyakarta - Sejumlah pakar asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengungkapkan solusi untuk mengatasi bencana banjir yang tengah melanda ibu kota Jakarta. Model Pengendalian air secara terpadu atau water resource management, menjadi usulan yang dinilai paling efektif untuk saat ini.

Guru Besar Fakultas Teknik UGM Budi Santoso Wignyosukarto mengatakan pengelolaan banjir merupakan salah satu bagian dari pengelolaan sumber daya air. “Pengelolaan sumber daya air harus dilakukan terpadu secara hidrologis, mulai dari hulu hingga ke hilir,” ujarnya melalui rilis pers Humas UGM, Selasa 7 Januari 2020.

Pakar Teknik Sumber Daya Air ini juga mengatakan, banjir di Jakarta terjadi akibat dari curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini diperparah lagi dengan kondisi drainase internal yang tidak mampu mengalirkan air dengan baik. 

Unuk itu manajemen air harus dilakukan dengan baik. “Selain itu, manajemen penggunaan tanah untuk daerah resapan air dan manajemen manusia dalam mengelola sumber daya air harus dilakukan,” imbuhnya.

Menurut dia perihal upaya normalisasi dapat dilakukan sebagai salah satu langkah mengatasi banjir. Jika upaya normalisasi dilakukan, agar saluran drainase harus lebih diperkuat strukturnya dengan beton agar tahan erosi.

Pengelolaan sumber daya air harus dilakukan terpadu secara hidrologis, mulai dari hulu hingga ke hilir.

Cara naturalisasi menurut Budi juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi banjir. Namun yang perlu diingat, upaya naturalisasi pada debit air yang besar jelas membutuhkan penampang yang luas. “Kalau mau pakai cara naturalisasi, apakah Jakarta bisa membuat tampang yang lebar dengan membuang penduduk di tepi sungai,” katanya.

Pakar Teknik Sumber Daya Air UGM lainnya, Nur Yuwono mengatakan, guna mengatasi banjir di Jakarta, diperlukan perubahan konsep pemikiran. Anggapan bahwa air menjadi barang yang tidak berguna perlu diubah menjadi barang yang memiliki nilai dengan kemanfaatan tinggi.

Dia mengatakan menangani banjir itu bisa dilakukan dengan menangani air dari sumbernya. Selain itu dilakukan penanganan hujan lokal dengan sistem jaringan. "Keduanya harus dilakukan secara terintegrasi,” katanya.

Menurut dia cara lain yang dapat menunjang penangangan banjir ialah memperbanyak ruang terbuka hijau untuk daerah resapan. "Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat di daerah tangkapan air," katanya. [] 

Baca Juga:

Lihat Foto:

Berita terkait
Kegelisahan Warga Yogyakarta Seperti Banjir Jakarta
Warga Yogyakarta ikut khawatir banjir Jakarta bisa terjadi di Yogyakarta seperti dampak Badai Cempaka pada 2017. Saat itu Yogyakarta banjir besar.
Kontroversi Solusi Banjir Jakarta Jokowi Vs Anies
Penanganan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya erat kaitannya dengan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor.
Waspada Banjir Masih Ancam Jakarta 5-12 Januari 2020
BMKG menerbitkan peringatan dini potensi hujan lebat di Indonesia dari 5-12 Januari 2020. Cuaca itu ancam Jakarta kembali dikepung banjir.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina