Lebak - Nasib anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak berinisial UM yang diduga berbuat mesum pada Jum'at 2 Oktober 2020 belum jelas. Pasalnya, pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Lebak sendiri dimulai pada Kamis 5 Novemver 2020 pekan ini.
"Setelah libur panjang, BK (Badan Kehormatan-red) sudah mempersiapkan langkah-langkah pemeriksaan kembali untuk saksi dan pelapor. Nanti Kamis 5 Oktober 2020, waktunya dari pagi sampai sore," kata Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Lebak H.Hasan Gaos, Senin, 2 November 2020.
Dikatakan Gaos, pemeriksaan terkait etika dan indikasi asusila oleh oknum anggota DPRD Lebak sempat terhenti. Sebab, kata Gaos jadwal pemeriksaan yang kemarin terpotong libur panjang. Sehingga BK baru akan memulai pemeriksaanya Kamis mendatang.
"Kita dari BK bekerja sesuai aturan dan tentunya akan netral. Kita tidak bisa di intervensi oleh siapapun," kata Ketua BK tersebut.
Setelah libur panjang, BK (Badan Kehormatan-red) sudah mempersiapkan langkah-langkah pemeriksaan kembali untuk saksi dan pelapor.
Sebelumnya, Desakan agar oknum anggota DPRD Lebak yang diduga mesum dicopot muncul dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Lebak Saefullah Al-Katiby. Menurutnya, kelakuan mesum yang dilakukan wakil rakyat dengan seorang perempuan bukan istrinya yaitu BW sangat tidak bermoral.
"Wakil rakyat tersebut jelas tak bermoral dan sudah di luar batas. Untuk di Lebak jangan ada lagi wakil rakyat yang melakukan mesum. Saya minta tolong agar segera dipecat," terang Saefullah.
Saefullah menyebut perbuatan mesum yang dilakukan wakil rakyat itu sangat memalukan. Kata Saefullah, seandainya kejadian serupa terulang kembali. Dia berjanji akan mengerahkan ribuan massa dan simpatisan FPI untuk turun ke jalan dengan menyuarakan aspirasinya di Gedung DPRD Lebak.
"Kita akan putihkan Rangkasbitung kalau kejadian serupa terulang kembali," ujar Saefullah.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat (PD) Provinsi Banten M Nawa Said Dimyati pada Jum'at 9 Oktober 2020 telah membantah kalau kadernya UM digerebek. Kata Nawa, informasi viralnya politisi Demokrat di media sosial tidak sesuai dengan hasil investigasi tim yang dibuat oleh Partai di Lapangan.
"Saya dapat intruksi untuk mencari kebenaran dari berita yang viral tersebut. Sehingga kita terjun ke lapangan mencari bukti kebenaran adanya dugaan penggerbegan yang dilakukan terhadap UM," kata Nawa Said
Nawa menceritakan, berdasarkan keterangan dari UM, dia benar mmengakui saat itu memang bertandang ke rumah seorang janda berinisial BW, namun kata Nawa, kedatangan UM itu tidak sendirian, ia ditemani oleh saudari perempuanya.
"Jadi UM datang ke rumah BW berdua dengan sodari perempuanya dan itu pun dihubungi oleh BW untuk datang ke rumahnya," ujarnya.
Masih kata Nawa, para tetangga dan ketua RT setempat saat dikonfirmasi oleh tim investigasi. Mereka membantah melakukan penggerebegan seperti seperti informasi yang viral di media sosial.
"Keterangan tetangga dan ketua RT, kalau malam itu tidak ada penggerebegan oleh wara sekitar di rumah BW," katanya. []
Baca juga:
- 400.000 Bidang Tanah di Lebak Belum Bersertifikat
- Pengamat Politik: Anggota DPRD Lebak Mesum Tak Bermoral
- MUI Lebak Kecam Aksi Anarkis Saat Demo