TAGAR.id, Jakarta – Di kawasan Timur Tengah, hidangan menu nasi Biryani sangat dikenal. Nasi biryani atau biriani, beriani, atau briyani adalah hidangan berupa nasi, biasanya dari beras basmati. Beras ini dimasak dengan rempah-rempah lalu ditambah dengan sayuran, atau daging. Dagingnya bisa ayam, kambing, ikan, udang atau sapi.
Makanan ini berasal dari Asia Selatan atau kawasan India dan Pakistan. Di Indonesia dan Malaysia, hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi, sehingga menjadi nasi biryani, nasi briyani, nasi briani, atau nasi beriani. Nama hidangan ini ‘Biryani’ berasal dari Bahasa Persiayang berarti goreng atau panggang.
Pada zaman dulu, beras digoreng di dalam minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.
Biryani dibuat dari beras yang sudah direbus di panci terpisah. Setelah beras setengah matang, beras dicampur dengan kaldu berbumbu, ditutup rapat di dalam panci, dan dimasak hingga matang sampai kaldu menyerap kedalam nasi. Biryani berbeda dengan pullao (pilaf) (nasi bumbu) dalam cara memasak.
Kalau memasak Pullao, beras digoreng bersama rempah-rempah di dalam minyak samin, dan langsung dimasak hingga matang.
Pelancong dan pedagang dari Bangsa Persia memperkenalkan cara memasak biryani kepada orang India dan Pakistan. Hidangan ini tidak hanya populer di India dan Pakistan, melainkan juga di Irak, Iran, Afganistan, Bangladesh, dan kalangan penduduk muslim Sri Lanka.
Bumbu-bumbu dan Rempah Masala untuk Membuat Biryani
Rempah-rempah yang dipakai sewaktu memasak biryani, termasuk di antaranya: minyak samin, kacang-kacangan, jintan, cengkih, kapulaga, kayu manis, daun salam koja, ketumbar, daun mint, jahe, bawang bombay, dan bawang putih. Nasi biryani yang asli memakai safron.
Nasi biryani yang non-vegetarian (bukan untuk pemakan sayuran saja) menggunakan daging sapi, daging ayam, daging kambing, daging domba, atau udang. []
Baca juga