Nasi Megono yang Melegenda

Nasi megono adalah kuliner yang unik. Hingga saat ini, warga Pekalongan dan sekitarnya masih mengonsumsi makanan tersebut.
Ilustrasi - Nasi Megono. (Foto: Tagar/Twitter/Nunormal)

TAGAR.id, Jakarta - Bagi kalian yang tinggal di Pekalongan atau pernah singgah sebentar di kota Pekalongan, pasti tahu salah satu masakan khas yang beraroma buah kecombrang ini. Tak hanya manusia dan tempat yang mempunyai asal – usul yang menjadi legenda, ternyata makanan megono ini juga mempunyai asal – usul mengapa bernama megono.

Mari kupas secara mendalam masakan khas Kota Batik ini untuk lebih tau dan mengerti.

Megono biasanya dihidangkan bersama nasi, sehingga disebut nasi megono atau sego megono atau bisa juga di sebut nasi tentara. Disebut nasi tentara karena nasi dan lauk yang begitu fleksibel sekaligus enak ini dulunya makanan tentara Indonesia di Pekalongan

Kata 'megono' berasal dari bahasa Jawa 'mergo' yang artinya sebab dan 'ono' yang artinya ada.


Sejarah Megono

Ada sebab secara tidak langsung terciptanya masakan ini. Dahulu sebelum Indonesia merdeka, pada masa penjajahan Belanda, keadaan tanah di Purworejo, Pekalongan hingga Pemalang sangat subur. Namun keadaan tak memungkinkan mereka untuk menumbuk padi untuk menjadi nasi sehingga tak ada ruang untuk mengolah lahan atau menjual beras ke pedagang–pedagang beras waktu itu, hasil panen pari pun anjlok. Mereka yang saat itu kesusahan di bidang pangan pun memutar otak untuk mengganti masakan yang cepat untuk di olah. Nah, di sinilah awal mula nasi megono.

Nasi megono diolah dari nangka muda atau disebut cecek oleh warga sekitar Pekalongan. Nasi megono bisa dicampur dengan makanan urapan seperti kacang–kacangan dan sayuran. Sering juga menambahkan nangka muda yang dicincang halus untuk menciptakan cita rasa gurih.

Tak pelak makanan ini juga jadi makananan untuk tentara yang masuk dan singgah ke dalam kampung–kampung kecil. Warga akan menyiapkan nasi megono yang cepat dan tepat untuk dihidangkan. Dari sini lah megono tercipta khas, yang dimasak dengan sebab dan alasan yang tepat, menemani setiap tentara gerilya berperang untuk melawan penjajah.

Nasi megono adalah kuliner yang unik. Hingga saat ini, warga Pekalongan dan sekitarnya masih mengonsumsi makanan tersebut. Tanpa olahan nasi megono, para warga dan tentara tak bisa bertahan dari masa peperangan Belanda. Jadi, pasti kalian tertarik untuk mencoba nasi megono sekarang, kan? []


Baca juga


Berita terkait
Di Jerman Ada Kuliner Tempe Indonesia di Kota Berlin
Berawal dari kekecewaan tidak menemukan tempe seperti di Indonesia, Yustina Haryanti mulai membuat tempe sendiri di Jerman
Pengungsi Banjir Pekalongan Berjubel, Ganjar Minta Ada Sekat
Aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat dipenuhi ratusan pengungsi. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta ruangan disekat untuk cegah Covid-19.
10 Rekomendasi Makanan untuk Orang Positif Covid-19
Proses kesembuhan pasien Covid-19 salah satunya adalah dengan memenuhi asupan nutrisi yang bergizi dan menjaga imunitas agar tetap kuat.
0
Naik Signifikan, Peserta Prakerja 2023 dari Kelompok Perempuan dan Anak Muda
Peserta Program Kartu Prakerja yang berasal dari kelompok perempuan dan kelompok anak muda meningkat signifikan. Simak penjelasannya.