Tahu Kopi Hijau? Simak Perbedaannya dengan Kopi Hitam

Kopi hijau atau green coffee saat ini popular di kalangan pencinta kopi dunia. Perbedaannya dari kopi hitam adalah proses pengolahan biji kopi.
Ilustrasi - Kopi Hijau. (Foto: Tagar/Pexels/Maxim Goncharenok)

TAGAR.id, Jakarta - Kopi hijau atau green coffee saat ini tengah meraih popularitas di kalangan pencinta kopi dunia. Hal utama yang membedakan kopi ini dengan jenis kopi biasa adalah proses pengolahan dari biji kopi yang mempengaruhi kandungan serta aroma dari kopi hijau.

Tapi, apa sebenarnya kopi hijau itu sendiri? Sayangnya masih banyak dari masyarakat Indonesia yang nggak terlalu tau tentang asal-usul kopi ini. Kalau kamu salah satu yang masih kebingungan, jangan khawatir. Di bawah ini terdapat ulasan lengkap seputar kopi hijau!


Setiap Cangkir Kopi Hijau Berasal dari Pohon Kopi Biasa

Kamu pasti udah pernah mendengar istilah biji arabika dan robusta, atau bahkan paham betul tentang perbedaan yang dimiliki oleh keduanya. Nah, kopi hijau sendiri bukanlah jenis biji kopi yang berbeda seperti dua jenis biji kopi tersebut. Bahkan, kopi ini ternyata bisa berasal dari tanaman kopi arabika, robusta, atau jenis lainnya.

Perbedaan yang dimiliki kopi hijau ada pada rangkaian proses pengolahannya. Seperti biji kopi biasanya, kopi hijau berasal dari pemetikan buah, pemisahan buah dan biji kopi, serta berbagai proses lainnya buat memastikan kualitas biji kopi tetap terjaga. Namun, sehabis melewati rangkaian proses tadi, biji kopi tidak akan melewati proses pemanggangan (roasting) lebih dulu, tapi langsung dikeringkan dan siap dijual.


Pengaruh Adanya Proses Pemanggangan atau Nggak

Umumnya, biji kopi biasa dipanggang buat mengembangkan cita rasa. Pada proses pemanggangan (roasting), terdapat ratusan senyawa yang akan diproses hingga menimbulkan aroma kopi dan rasa seperti yang kita kenal selama ini. Singkatnya, apabila terdapat perbedaan pada cara dan durasi atau suhu proses roasting, maka rasa yang ditimbulkan pun akan jadi berbeda juga.

Nah, kopi hijau sama sekali nggak melewati proses tersebut. Hal ini mengartikan kalau kopi jenis ini sengaja dibiarkan dengan cita rasa dan aroma biji kopi yang natural atau nggak dikembangkan. Wajar aja kalau banyak yang bilang rasa kopi ini lebih ringan dibandingkan kopi biasa!


Kenapa Kopi Hijau Nggak Dipanggang, Ya?

Sampai sini, kamu mungkin bertanya-tanya alasan kopi hijau nggak dipanggang seperti kopi biasanya. Jawabannya sebenarnya ada bermacam-macam tergantung para penikmatnya. Ada yang suka karena aroma dan rasa alaminya, dan ada juga yang percaya kopi ini membawa banyak manfaat bagi tubuh.

Dengan melalui proses pemanggangan, ternyata sebagian kandungan alami yang dimiliki biji kopi akan hilang. Salah satu kandungan penting di antaranya adalah asam klorogenat atau chlorogenic acids.

Kopi hijau aman buat dikonsumsi secara moderat atau tidak berlebihan, sama seperti hal-hal baik lainnya di kehidupan!

Nah, itulah tadi penjelasan seputar kopi hijau yang perlu kamu tau. Pada dasarnya, perbedaan kopi ini dengan kopi biasa ada pada proses pengolahannya. Kopi jenis ini sengaja dibiarkan nggak melewati proses roasting buat mempertahankan berbagai kandungan, termasuk asam klorogenat.

Selain itu, kayak yang udah dijelaskan sebelumnya, proses yang berbeda tadi juga membawa cita rasa khas pada kopi hijau. []


Baca juga



Berita terkait
PGN dan PT Aroma Kopi Tandatangani Perikatan Penyaluran Gas
Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) teken Dokumen Penyaluran Gas antara PGN dengan PT Aroma Kopikrim Indonesia dalam pemenuhan gas bumi.
Cara Mengurus Izin Usaha Kafe dan Restoran
Makin menjamurnya usaha kafe dan restoran di Indonesia, pemerintah melalui Permenpar menetapkan surat izin untuk membuka usaha di Tanah Air.
Kronologi Polisi Ngamuk di Kafe, 3 Orang Tewas Termasuk Tentara
Seorang polisi ngamuk di sebuah kafe di Cengkareng, meletuskan tembakan dengan membabi buta, akibatnya tiga orang tewas termasuk seorang tentara.
0
Naik Signifikan, Peserta Prakerja 2023 dari Kelompok Perempuan dan Anak Muda
Peserta Program Kartu Prakerja yang berasal dari kelompok perempuan dan kelompok anak muda meningkat signifikan. Simak penjelasannya.