NasDem Usul Parliamentary Threshold Naik Jadi 7%

Partai NasDem mengusulkan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen untuk naik menjadi 7 persen di pileg 2029.
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto. (Foto: Tagar/Dok iSt)

TAGAR.id, jakarta - Partai NasDem mengusulkan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen untuk naik menjadi 7 persen di pileg 2029. Ini disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.

"Kalau kita malah justru parliamentary threshold itu kalau bisa 7 persen, kan dari dulu kita memang ingin 7 persen," kata Sugeng di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2024.

Usulan ini merupakan respons terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan ambang batas parlemen 4 persen harus diubah.

Sugeng setuju perubahan itu dengan alasan ingin mendorong penyederhanaan partai politik di Indonesia.

"Kalau NasDem justru malah kita mau naikkan parliamentary threshold, kita adalah penyederhanaan partai,” tuturnya.

Jika usulan NasDem ini berlaku dalam Pileg tahun ini, berdasarkan hasil rekapitulasi sementara hanya ada 7 partai yang lolos parlemen yakni PDIP 16.39 persen, Golkar 15.05 persen, Gerindra 13.3 persen, PKB 11.53 persen, NasDem 9.43 persen, PKS 7.5 persen, dan Demokrat 7.41 persen. Sedangkan PAN dan PPP tidak lolos.

Sugeng melihat skema ini adalah suatu hal yang ideal diterapkan. Dengan penyederhanaan ini maka ada kemungkinan partai-partai yang tak lolos parlemen menggabungkan kekuatan dan bersatu menjadi partai besar.

"Kalau ditanya idealnya berapa, menurut saya 9 partai saja. Dengan berbagai aspirasi, ide gagasan dan sebagainya cukup 9 partai," tuturnya.

“Maka bergabunglah partai-partai se-ide, se-ideologi dan sebagainya menjadi satu lah gitu," tandasnya.  []

Berita terkait
Soal Wacana Hak Angket yang Bergulir, Nasdem: Kalau PDIP Go Ahead, Kita Go Ahead
Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni yang juga pimpinan Komisi III DPR, merespons soal wacana hak angket yang bergulir.
Ketum Nasdem Ungkap Isi Pembicaraannya dengan Jokowi di Istana Merdeka
Ketua Umum NasDem Surya Paloh membocorkan apa saja topik perbincangan antara dirinya dengan Presiden Jokowi.
Soal Hak Angket, Nasdem: Kalau Capresnya Bilang Mendukung Tapi Ketum Partainya Nggak
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni ikut menyoroti soal hak angket atas kecurangan Pemilu 2024 yang digulirkan baru-baru ini.