Nahas, Suami Istri di Tegal Tewas Ditabrak Kereta

Polsek Dukuhturi, Tegal menduga kecelakaan dialami pasutri karena tidak melihat adanya kereta api yang melintas karena tidak adanya rambu.
Jenazah pasangan suami istri yang menjadi korban kecelakaan setelah ditabrak kereta api. (Foto: Istimewa/Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Kecelakaan terjadi perlintasan kereta api di Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 21 Agustus 2020. Pasangan suami istri tewas dalam kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Kamandaka dan sepeda motor itu.

Kecelakaan terjadi ‎sekitar pukul 06.50 WIB, bermula saat sepeda motor Yamaha Mio B 6503 EED yang dikendarai Dasiki, 57 tahun, berboncengan dengan istrinya Suneti, 50 tahun, warga Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi, melaju dari arah timur hendak menyeberang rel. Saat sudah berada di tengah rel, dari arah selatan datang KA Kamandaka.

Kemungkinan karena terhalang bangunan rumah sehingga tidak lihat ada kereta.

Lantaran jarak sudah dekat, sepeda motor langsung dihantam kereta ‎jurusan Purwokerto-Semarang itu. Benturan keras mengakibatkan Dasiki dan Suneti tewas seketika di lokasi kejadian. Keduanya sempat terseret sejauh sekitar 30 meter bersama sepeda motor.

‎Seorang warga, Sudirman mengatakan kedua korban hendak pulang ke rumahnya setelah berbelanja di Pasar Pepedan. Dia menduga keduanya tidak mengetahui kedatangan kereta.

Baca juga:

"Kemungkinan karena terhalang bangunan rumah sehingga tidak lihat ada kereta," ujarnya.

‎Hal senada diungkapkan Kepala Kepolisian Sektor Dukuhturi, Inspektur Satu Bambang Marsudiyanto. Menurut dia, kedua korban diduga tidak mengetahui ada kereta akan melintas saat menyebarangi rel.

"Ketika mau menyeberang diduga tidak lihat ada kereta karena pandangan terhalang bangunan-bangunan rumah di pingir rel. Selain itu kondisi rel juga tidak ada palang dan penjagannya," ujar Bambang.

Menurut Bambang, jenazah kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Adiwerna. Adapun sepeda motor korban yang kondisinya nyaris tak berbentuk dibawa ke Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tegal.

Sementara itu, sejumlah warga‎ sekitar perlintasan meminta agar instansi terkait membuat palang pintu dan menyiagakan petugas penjaga untuk mencegah kecelakaan kembali terjadi. 

"Sudah sering terjadi kecelakaan karena tidak ada palang dan penjaganya," ujar salah seorang warga.[]

Berita terkait
Selawat Syekher Mania di Tengah Pandemi Kota Tegal
Berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu, namun banyak dari Syekher Mania yang tidak taat protokol kesehatan. Fakta itu terjadi di Kota Tegal.
Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Suami Istri di Tegal
Tersangka pembunuhan sadis suami istri di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menjalani rekonstruksi kasus yang menjeratnya.
Reaksi Wali Kota Tegal soal Lonjakan Kasus Covid-19
Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, ditanggapi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono untuk pertama kalinya.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.