Bandung - Pembelian mobil dinas baru pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat senilai Rp4,9 miliar, diyakini menambah presepsi buruk publik terhadap integritas wakil rakyat.
"Pembelian mobil dinas dengan harga fantastis itu menurut saya, hanya akan menambah mindset negatif publik terhadap DPRD. Lihat saja di media sosial, para netizen lebih banyak merespon dan berpendapat negatif," kata Peneliti Senior Lembaga Survei Indo Barometer, Asep Saepuduin saat dihubungi Tagar, Kamis 14 November 2019.
Masyarakat berharap perubahan signifikan dari persepsi buruk terhadap lembaga legislatif.
Bukan tidak boleh membeli mobil dinas baru, kata Asep, namun alangkah baiknya mengutamakan urgensi yang dibutuhkan dewan sebelum memutuskan membeli yang baru. Idealnya, DPRD menjaga perasaan masyarakat yang diwakilinya.
"Masyarakat berharap perubahan signifikan dari persepsi buruk terhadap lembaga legislatif yang telah melekat pada DPR RI, DPD dan DPRD," katanya.
Seharusnya di awal-awal memimpin ini, DPRD Jawa Barat menunjukkan kinerja yang baik pada masyarakat. Termasuk menuntaskan janji-janji politik yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini untuk memperbaiki citra DPRD di mata masyarakat.
Dari survei opini publik tahun ke tahun yang dilakukan Indo Barometer, kepercayaan publik terhadap integritas DPR RI, DPD dan DPRD masih tergolong rendah. Masyarakat mengganggap para wakil rakyat dekat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Hasir survei Indo Barometer beberapa kali, lembaga legislatif selalu berada di posisi paling rendah dibandingkan lembaga lain," katanya.
Sebelumnya, DPRD Jawa Barat menganggarkan Rp4.950.000.000 untuk pembelian 6 unit Mobil Sedan 2.500 CC. Mobil tersebut bakal digunakan oleh pimpinan DPRD Jawa Barat.
Namun kenyataannya, pimpinan DPRD hanya lima orang. Masing-masing Ketua DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra, Taufik Hidayat, Wakil Ketua I dari PKS, Achmad Ru’yat, Wakil Ketua II dari PDIP Ineu Purwadewi Sundari, Wakil Ketua III dari Partai Golkar Ade Barkah Surachman dan Wakil Ketua IV dari PKB, Oleh Soleh. []