Miliki RT-PCR, Kasus Covid-19 di Kudus Naik Drastis

Memiliki laboratorium RT-PCR sendiri membuat proses deteksi Covid-19 di Kudus lebih cepat. Imbasnya jumlah kasus pun naik cukup drastis.
Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di perusahaan Kudus. Kasus corona di Kota Kretek tersebut naik drastis usai RSUD Kudus miliki laboratroium RT-PCR. (Foto: Diskominfo Kudus)

Kudus - Hampir sepekan ini, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus naik cukup drastis. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat menyatakan kemampuan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus membuat proses deteksi virus corona berjalan lebih cepat.

"Konsekuensinya orang-orang yang terpapar Covid-19 lebih cepat terdeteksi. RSUD dr Loekmono Hadi sudah ditunjang sarana laboratorium uji swab, makanya proses deteksi Covid-19 lebih cepat," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus dr. Andini Aridewi kepada Tagar, Minggu, 14 Juni 2020.

RSUD dr Loekmono Hadi sudah ditunjang sarana laboratorium uji swab, makanya proses deteksi Covid-19 lebih cepat.

Andini menyebut setiap harinya ada ada puluhan hingga ratusan kontak penderita positif Covid-19 yang diswab. Bahkan pernah dalam sehari melakukan uji swab pada 100 sampai 150 orang. Spesimen lendir tenggorok hasil tracking ini dikirimkan ke sejumlah laboratorium untuk diuji.

"Tidak menentu jumlahnya, tergantung hasil tracking-nya," tutur dia.

Andini menyatakan meski RSUD dr. Loekmono Hadi sudah mampu melakukan uji sepesimen secara mandiri namun hingga kini pihaknya masih mengirimkan sejumlah spesimen lendir tenggorok ke laboratorium lain. 

"Sebagian kami kirim ke RSDU Kudus, sebagian ke RSND Semarang. Karena hasil tracking-nya banyak, sementara kemampuan uji RT-PCR di RSUD Kudus setiap harinya mencapai 86 spesimen," ucap dia.

Andini menambahkan lokasi laboratorium yang dekat dan hasil uji yang bisa diketahui dalam waktu delapan jam di RSUD Kudus membuat para carrier Covid-19 lebih cepat terdeteksi.

Diketahui, sepekan terakhir kasus Covid-19 di Kudus mengalami lonjakan signifikan dibanding pekan sebelumnya. Data Gugus Tugas Covid-19 Kudus pada tanggal 7 Juni 2020 ada 26 pasien terkonfirmasi positif. Pada Minggu 14 Juni 2020 diumumkan ada 66 kasus positif baru di Kota Kretek

Dengan adanya lonjakan kasus ini, Andini mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Tetap jalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas, melakukan physical distancing dan rajin cuci tangan.

Update data Covid-19 Kabupaten Kudus hingga 14 Juni 2020 pukul 17.30 WIB, total ada 120 kasus terkonfirmasi positif covid. Terdiri dari 82 kasus dari dalam wilayah dan 38 kasus dari luar wilayah.

Sebanyak 82 kasus dari dalam wilayah, 33 di antaranya menjalani perawatan intensif di RSUD Kudus, RS Mardirahayu, RS Aisiyah, RSI Sunan Kudus dan RSUP dr, Kariadi Semarang. Lalu 14 pasien positif lainnya menjalani isolasi mendiri, 29 sembuh dan enam meninggal dunia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Nasib Pondok Pesantren di Kudus Selama Pandemi Covid
Rp 15,3 miliar anggaran penanganan Covid-19 di Kudus ternyata tidak pernah menyasar pondok pesantren. Lantas kemana duit pemerintah?
Kasus Covid Kudus Tertinggi di Eks Keresidenan Pati
10 pasien baru menambah daftar kasus positif Covid-19 di Kudus. Menjadikan kasus corona di Kudus tertinggi di eks Keresidenan Pati.
Kudus Bisa Uji Covid-19, 8 Jam Diketahui Hasilnya
Kudus tidak lagi bergantung daerah lain untuk uji Covid-19. Deteksi virus corona bisa dilakukan mandiri, 8 jam diketahui hasilnya.