Lhokseumawe – Menghadapi Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 43, Kepolisian Resor (Polres) Aceh Utara menambah pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) sebanyak 20 personel dan pasukan dari kesatuan Kompi 4 Jeulikat.
Kabag Ops Polres Aceh Utara AKP Syukrif Panigoro mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli rutin ke setiap daerah-daerah, agar terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Pasukan BKO itu telah tiba di Mapolres Aceh Utara, tentunya ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Sukrif kepada Tagar, Rabu, 4 Desember 2019.
Syukrif menambahkan, pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) itu, akan bertugas di Polres Lhokseumawe sampai tanggal 5 Desember 2019, kemudian setiap personel akan kembali ke Kompi 4 Jeulikat.
Bertujuan untuk menciptakan keamanan.
Dengan adanya tim BKO tersebut, juga bisa memperkuat pengamanan patroli Polres Aceh Utara, setiap masyarakat harus mendapatkan rasa aman yang maksimal dan apabila ada yang menganggu Kamtibmas maka akan ditindak tegas.
“Kehadirian personel BKO Brimob ini, termasuk untuk mempertebal kekuatan Patroli Polres Aceh Utara. Kita ingin agar masyarakat bisa mendapatkan jaminan keamanan yang baik,” tutur Syukrif.
Sebagaimana diketahui, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) merupakan sebagai organisasi separatis yang ingin memisahkan diri dari Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Organisasi ini dideklarasikan pada tanggal 4 Desember 1976.
Nama lain dari Gerakan Aceh Merdeka, juga dikenal dengan sebutan Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF), yang dipimpin oleh Hasan Tiro, yang hampir tiga dekade bermukin di Swedia.
Namun pada tanggal 15 Agustus 2005, konflik bersenjata itu berakhir. Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, telah mencapai kesepakatan damai di Vantaa, Helsinki, Finlandia. []
Baca juga:
- Toilet Dekat Makam Kerajaan Aceh Diminta Dirobohkan
- Penyebab Aceh Termiskin di Sumatera
- Ibu yang Tega Seret Anak di Banda Aceh Dikecam