Yogyakarta - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan membangun sebuah diorama tentang kearsipan Yogyakarta. Pembangunan tahap pertama akan menelan anggaran sebesar Rp 18 miliar.
"Anggaran pembangunan dari Dana Keistimewaan (Danais) tahun 2021," ungkap Kepala DPAD DIY, Monika Nur Lastiyani, Selasa, 20 Oktober 2020.
Dijelaskannya, luas diorama yang akan dibangun seluas 1.432 meter persegi. Diorama ini nantinya akan merangkum peristiwa 430 tahun ke belakang mulai dari panembahan Senopati hingga keistimewaan Yogyakarta. "Diorama bakal punya 18 ruangan yang masing-masing ruangan akan berbicara sejarah," katanya.
Pengunjung nanti bisa tahu kenapa Yogyakarta bisa jadi kota pelajar, pariwisata, bahkan saat gempa bumi tahun 2006.
Walau akan menceritakan perjalanan DIY dalam kurun waktu 430 tahun ke belakang tapi tidak akan semuanya diceritakan. Pihaknya hanya akan menampilkan cerita-cerita yang menonjol. "Pengunjung nanti bisa tahu kenapa Yogyakarta bisa jadi kota pelajar, pariwisata, bahkan saat gempa bumi tahun 2006," katanya.
Monika mengklaim, diorama tersebut bersifat dinamis. Sebab, konten yang akan ditampilkan di diorama sesuai khazanah arsip yang diperoleh. "Kalau kami dapat arsip yang terbaru yang kami update. Jadi beda dengan museum," tuturnya.
Baca Juga:
- Kyai Jegod, Ular Pendek Penunggu Keraton Yogyakarta
- Fungsi dan Filosofi Alun - Alun Keraton Yogyakarta
- Garebeg Besar Keraton Yogyakarta di Tengah Pandemi
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji berharap diorama arsip bisa mengedukasi masyarakat. "Kami berharap dengan diorama ini orang akan merasakan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi," jelasnya.
Ia mengatakan, diorama akan menggunakan teknologi canggih. Sehingga bisa membuat orang tertarik soal sejarah. "Tadi Pak Gubernur juga memberi masukan misalnya membuat konten tiga dimensi dari peristiwa yang pernah terjadi," imbuhnya. []