Tegal - Hujan mulai turun di sejumlah kabupaten kota di Jawa Tengah (Jateng). Di Kota Tegal, sebanyak 18 kelurahan teridentifikasi sebagai wilayah rawan kena banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersiap menghadapi bencana alam di masa pancaroba ini.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Tegal Andri Yudi Setiawan mengatakan Kota Tegal sudah diguyur hujan. Selama pergantian kemarau ke hujan ini, dari 33 kelurahan, 21 diantaranya potensial terimbas bencana alam.
Ke-21 kelurahan tersebut masuk wilayah empat kecamatan, yakni Kecamatan Tegal Barat, Tegal Selatan, Tegal Timur dan Kecamatan Margadana. Kelurahan-kelurahan itu rentan tergenang air, baik banjir akibat luapan air sungai dan masalah drainase maupun naiknya permukaan air laut atau rob.
"Dari 21 kelurahan, 18 kelurahan rawan bencana banjir dan tiga kelurahan rawan bencana rob," kata Andri, Sabtu 2 November 2019.
Posko siaga darurat bencana dioperasikan 24 jam
Andri mengaku sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi bencana di musim hujan. Di antaranya, monitoring berkala, cek serta apel peralatan dan personel hingga mendirikan posko siaga darurat bencana.
Ada empat posko siaga darurat bencana yang telah didirikan. Yakni posko induk di Kantor BPBD Kota Tegal, posko pengedali di Jalan Cempaka, Kecamatan Tegal Timur. Kemudian posko lapangan di Kecamatan Margadana dan posko lapangan di Kecamatan Tegal Barat.
"Posko siaga darurat bencana dioperasikan 24 jam," ujar Andri.
Selain mendirikan posko siaga darurat bencana, lanjut Andri, BPBD juga sudah mengusulkan kepada wali kota untuk mengeluarkan surat keputusan (SK) penetapan status siaga darurat banjir selama tiga bulan mulai 1 Desember 2019 sampai 29 Februari 2020.
"Sudah kami ajukan ke wali kota pada saat rapat koordinasi siaga darurat bencana akhir bulan Oktober," tuturnya.
Terpisah, prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal, Siti Nur Latifah menyatakan musim hujan di wilayah Kota Tegal dan sekitarnya diperkirakan terjadi pada pertengahan November.
"Pertengahan November sudah mulai musim hujan tapi intensitas hujan belum merata. Hujan merata perkiraannya Desember," ucap Nur.
Sedangkan puncak musim hujan, tiap wilayah di Jateng diperkirakan beda. Khusus di Kota Bahari, julukan Kota Tegal, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari 2020.
"Kalau sekarang, wilayah Kota Tegal dan sekitarnya memasuki musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan di mana kondisi cuaca tidak menentu. Bisa panas sekali namun bisa juga tiba-tiba hujan," kata dia. []
Baca juga berita lain :
- Siswa SMP Tegal Buat Sunblock dari Eceng Gondok
- Angin Kencang Rusak 573 Rumah dan 3 Sekolah di Tegal
- Tebing Longsor Timbun Tujuh Warga di Tegal, Satu Tewas