Masjid Syuhada Yogyakarta, Masjid Para Pejuang NKRI

Rancangan Masjid Syuhada Yogyakarta sarat simbol nasionalis, juga tentunya simbol Islam. Bahwa Indonesia dan Islam seiring sejalan.
Masjid Syuhada Yogyakarta. (Foto: Instagram/sahat_simarmata)

Jakarta - Presiden Joko Widodo salat Jumat di Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta, Jumat 7 Juni 2019. Masjid yang ia pilih dalam suasana Lebaran hari ketiga itu ternyata memiliki kaitan erat dengan jejak para pejuang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Masjid Syuhada Yogyakarta adalah cagar budaya peninggalan Presiden pertama RI Soekarno. 

Syuhada dalam Bahasa Indonesia artinya pejuang, selesai dibangun dan diresmikan pada 20 September 1952.

Masjid ini tepatnya berlokasi di Jalan I Dewa Nyoman Oka 13, Kotabaru, Yogyakarta, dahulu adalah markas serta tempat tinggal orang-orang Belanda semasa menjajah Indonesia. 

Saat itu Masjid Syuhada dibangun atas dasar persoalan ketidakadaan tempat ibadah yang dikhususkan untuk umat Islam di Kota Baru. Sementara gereja bernama Gereja Kristen Batak Protestan di Kotabaru sudah berdiri kokoh dan megah di kawasan tersebut. 

Memang masa itu, Pemerintah Indonesia bermaksud memberikan  hadiah kepada rakyat Yogyakarta atas perjuangan mereka dalam melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pembangunan masjid ini juga dimaksudkan sebagai monumen guna memperingati para pahlawan yang gugur syahid mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI.

Simbol Nasionalis

Masjid dengan rancangan gaya Persia ini sarat simbol bermakna nasionalis. Dengan 17 anak tangga menuju ruang utama. Gapura berbentuk segi 8. Kubah pertama berjumlah 4, dan kubah atas berjumlah 5. Angka-angka tersebut membentuk rangkaian hari kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Bangunan 3 lantai ini juga menyisipkan simbol Islam. Bisa dilihat dari 20 ventilasi di ruang bawah menandakan 20 sifat Allah SWT, 6 jendela di ruang salat pria adalah rukun iman, 5 ventilasi tempat khusus imam simbol rukun Islam, dan 2 tiang penyangga di mushala putri sebagai simbol dua kalimat syahadat.  

Masjid Syuhada dilengkapi perpustakaan juga berkembang menjadi lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi

Masjid ini dijadikan cagar budaya dan obyek wisata religius pada 2002. []

Baca juga: 

Berita terkait