Masjid Awal, Masjid Tertua di Simalungun

Masjid Awal merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Simalungun. Dibangun tahun 1927.
Masjid Awal yang sudah berusia 92 tahun di Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumut. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Simalungun - Masjid Awal merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Simalungun, Sumut. Dibangun tahun 1927, letaknya berada di Jalan Saribu Dolok, Kecamatan Pamatang Raya.

Pendirian bangunan masjid ini punya cerita sendiri. Masjid dibangun di tengah permukiman warga yang mayoritas non Muslim. Uniknya, pada saat membangun masjid ini, warga di sana bergotong royong baik dari sisi tenaga dan juga sumbangan dana.

Uliaman Saragih, pengurus masjid kepada Tagar menyebut, pendirian masjid dulunya sangat didukung warga.

"Semua warga di sini mendukung berdirinya masjid pada saat itu. Mereka juga ikut berpartisipasi menyumbang dana untuk pembangunan. Warga bahkan menjaga kenyamanan dan keamanan ketika umat Muslim beribadah," ucapnya ketika ditemui di rumahnya di Pamatang Raya, Selasa 7 Mei 2019.

Adalah ayah Uliaman, Wilson Saragih penggagas dan pendiri bangunan masjid. Ayahnya seorang mualaf, beristrikan boru Purba.

"Dulu ayah saya seorang mualaf, masuk Islam setelah menikah dengan ibu saya, Saimah Purba," katanya.

Sejak lama, ayahnya dan warga sekitar masjid hidup rukun. Saat masjid atau gereja membutuhkan dana pembangunan, tetap saling membantu.

"Bantuan berupa uang yang lahir dari keikhlasan warga sekitar. Saat membangun gereja pun jemaah masjid ikut berpartisipasi. Bantuan bentuknya sukarela, tanpa terlebih dahulu ada permohonan berupa proposal. Selain dana, bantuan tenaga juga ada," ucapnya.

Bapak empat ini menyebut, masyarakat Muslim dan non Muslim di sekitar masjid hidup berbaur dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Jika ada kemalangan, muda-mudi saling kerja sama mengangkat jenazah. Ada pula yang menggali kuburan. Tidak memandang agama. Di sini juga masih ada Serikat Tolong Menolong (STM) yang sifatnya saling memberi perhatian, baik suka dan duka. Kalau ada orang Muslim meninggal, orang non Muslim itu langsung ikut. Begitu sebaliknya," katanya.

Masjid berusia 92 tahun ini, berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Kabupaten Simalungun, khususnya di Kecamatan Pamatang Raya.

"Awal menyebarnya Islam di sini, dari orang-orang pendatang mencari kehidupan. Namun tak lama kemudian, ada yang kembali ke daerahnya masing-masing. Orangtua lah yang berinisiatif mendirikan masjid ini. Kita bersyukur, karena semua teladan untuk saling menghormati perbedaan terus dijaga," terangnya.

Namun masjid menyimpan pengalaman buruk. "Dulu masjid ini pernah dibakar orang Belanda. Setelah itu dibangun lah dalam bentuk panggung. Baru-baru ini saja kami renovasi ini," ungkapnya.

Uliaman berharap Pemerintah Kabupaten Simalungun memberikan perhatian terhadap masjid. Mengingat Masjid Awal merupakan salah satu warisan sejarah di Kabupaten Simalungun.

"Jemaah yang datang cukup banyak dan khususnya tiga tahun terakhir. Makanya gedung masjid sudah bisa diperbaiki secara bertahap. Pemerintah juga diharapkan memperhatikan pengurus masjid," tuturnya. []

Baca juga:



Berita terkait