Masjid di Aceh Tetap Kokoh Saat Tsunami Menerjang

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue salah satu bukti atas dasyatnya bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.
Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 21 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Suara azan baru saja berkumandang, pertanda salat segera dimulai. Warga berbondong-bondong mengambil wudhu, lalu masuk ke dalam masjid. Di sana, mereka melaksanakan salat secara berjamaah.

Itulah suasana di Masjid Baiturrahim Ulee Lheue yang berada di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 21 Desember 2019 siang. Saat itu, sedang berlangsungnya salat zuhur.

Masjid ini berada persis di persimpangan menuju Pelabuhan Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Saat musibah gempa dan tsunami 2004 silam, masjid ini menjadi saksi dahsyatnya terjangan air bah.

Gempa bumi yang disusul terjangan tsunami meluluh lantakkan seluruh bangunan di sekitar masjid dan satu-satunya bangunan yang tersisa adalah Masjid Baiturrahim. Pasca diterjang tsunami, masjid ini hanya rusak sekitar dua puluh persen saja.

Masjid Tsunami AcehMasjid Baiturrahim Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, menjadi saksi dahsyatnya gempa dan tsunami Aceh 2004 silam. Foto direkam Sabtu, 21 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Jika dilihat jauh ke belakang, Masjid Baiturrahim merupakan salah satu masjid bersejarah di Bumi Serambi Mekkah. Masjid ini disebut-sebut salah satu peninggalan Sultan Aceh pada abad ketujuh belas.

Saat musibah gempa dan tsunami 2004 silam, masjid ini menjadi saksi dahsyatnya terjangan air bah.

Berdasarkan catatan sejarah, saat itu masjid tersebut bernama Masjid Jami’ Ulee Lheu. Kemudian, pada 1873 ketika Masjid Raya Baiturrahman dibakar Belanda, semua jemaah masjid terpaksa melakukan salat Jumat di Ulee Lheue, dan sejak saat itu namanya menjadi Masjid Baiturrahim.

Masjid Tsunami AcehSuasana di dalam Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 21 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Kini, masjid itu sudah menjadi salah satu ikon di Kota Banda Aceh. Bagi wisatawan, maka rasanya kurang lengkap jika tidak berkunjung ke masjid ini untuk melaksanakan ibadah maupun hanya sekedar berfoto-foto saja.

Rahmat, salah seorang warga Aceh Barat Daya mengaku terkesan dengan masjid itu. Kekagumannya muncul saat gempa dan tsunami Aceh 15 tahun silam, di mana masjid itu tak roboh saat diterjang gelombang air laut.

Saat peristiwa itu terjadi, Rahmat mengaku hanya menyaksikan melalui televisi. Ia mengaku kagum saat melihat masjid itu tetap berdiri kokoh, meski berada tak jauh dengan bibir pantai. Di sisi lain, rasa penasaran juga muncul dari benaknya.

Masjid Tsunami AcehSuasana di Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 21 Desember 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

“Dulu 2010 saat pertama saya kuliah ke Banda Aceh, masjid ini termasuk menjadi tujuan kunjungan saya pertama kali, karena kagum dan penasaran,” katanya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Pesan Ayah Sebelum Ditelan Tsunami Aceh
Kisah pilu Tsunami Aceh terus menghiasi perjalanan karib kerabatnya yang selamat dari terjangan bencana dahsyat yang terjadi 26 Desember 2004.
Kapal PLTD Apung, Bukti Sejarah Tsunami Aceh
Aceh menangis, dunia pun ikut berduka. Jenazah tergeletak di jalanan dan tertimpa di bawah puing-puing bangunan.
Wak Kolak, Saksi Hidup Dahsyatnya Tsunami Aceh
Bundiyah ingat betul detik-detik saat gelombang tinggi menerjang pesisir Aceh pada Minggu 26 Desember 2004 silam.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban