Makanan Unik 3 Suku Ini Cuma Ada di Indonesia

Lingkungan alam dan lingkungan sosial menjadi faktor utama terbentuknya pola makan unik dari berbagai suku yang berada di Indonesia
Ilustrasi pola makan masyarakat daerah di Indonesia (Foto: makananoleholeh.com)

Jakarta – Dari data Gasetir Nasional tahun 2020, Indonesia memiliki jumlah pulau sebanyak 16.771. Beragam suku yang menempatkan pulau tersebut telah mengembangkan berbagai makanan yang bermaksud untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan pangan serta kebiasaan makan masing-masing daerah.

Kebiasaan-kebiasaan ini yang disebut sebagai pola makan dengan segala pengetahuan, kepercayaan, keyakinan, dan aturan-aturan yang dianut dan telah berlangsung secara turun temurun oleh kelompok masyarakat. Tradisi dan adat kebiasaan yang berkaitan dengan makanan merupakan wujud perilaku atau tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

Dilihat dari segi kualitas, pola makan di Indonesia mengalami banyak perubahan ragam dan cita rasanya. Selain itu, perbedaan tingkat perkembangan pada masyarakat Indonesia juga menjadi tolak ukur adanya kebiasaan atau pola makan. Berikut adalah pola makan yang dimiliki 3 suku yang ada di Indonesia.

suku korowaiSuku Korowai pernah diberitakan di media massa luar negeri dan menjadi pusat perhatian para wisatawan asing (Foto: Indonesia.go.id)

1. Suku Korowai

Suku yang berasal dari Provinsi Papua Barat ini, masih mempertahankan hidup dengan cara alami dan mendirikan rumah di atas pohon di dalam hutan. Pola makan dari suku Korowai dinilai ekstrem karena menyantap makanan yang berbeda dari orang modern dan masih sangat bergantung pada alam.

Masyarakat suku Korowai bertahan hidup dengan menyantap sagu, hasil tangkapan ikan dari sungai, hingga menyantap ulat sagu yang ada di pepohonan. Mereka menjadikan sagu sebagai pengganti nasi, dimana bubur atau bagian dalam dari pohon sagu dimasak dengan suhu tinggi dan dilengkapi dengan lauk pauk, seperti ikan lele ataupun ulat sagu.

Selain dimakan mentah, ulat sagu yang dikonsumsi masyarakat setempat juga dimakan dengan cara dipanggang hingga teksturnya menjadi renyah dan garing. Selain pola makan yang ekstrem, suku Korowai juga tidak mengetahui pengobatan medis modern. Mereka telah terbiasa mengobati penyakit dengan berbagai rempah dan ramuan herbal yang ditemukan di hutan.

Oleh karena itu, suku Korowai mengalami tingkat kematian yang cukup tinggi. Meski begitu, mereka masih tetap eksis menjalani kehidupan berdasarkan tradisi yang telah dianut sejak lama dan menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan asing untuk mempelajari kehidupan mereka.

makanan sundaIlustrasi pola makan masyarakat daerah di Indonesia (Foto: makananoleholeh.com)

2. Suku Sunda

Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia atau dikenal juga dengan sebutan Tanah Pasundan atau Tatar Sunda. Karena keberadaan dari Kerajaan Sunda terdahulu sudah menjadi cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara.

Arti kata sunda yaitu bagus baik putih bersih cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan. Dengan begitu, masyarakat suku Sunda dianggap memiliki etos watak karakter ‘Kasundan’ yang berarti sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak yang dimaksud adalah sehat, baik, benar, terampil, dan pandai atau cerdas.

Suku sunda memiliki kebiasaan atau tata cara makan, diantaranya makan dengan tangan, serta makanannya dilengkapi dengan sambal dan ‘lalapan’ tanaman sayur yang bisa dimakan langsung tanpa harus dimasak. Makanan dari suku Sunda memiliki ciri khas rasa yang dominan manis.

Ciri khas tersebut yang membentuk pola makan masyarakat suku Sunda dan mengatur jam makan menjadi makan pagi, makan siang, makan malam, dan sesi tersendiri untuk memakan kudapan khas Sunda. Kudapan khas Sunda diantaranya Hayam Bakakak, Cumi Hideung, Sambal goreng Ati Kentang, Kerupuk Melarat, Nasi Timbel, Sate Maranggi, Karedok, dan lain sebagainya.

coto makassa
Salah satu makanan khas suku Bugis yaitu Coto Makassar (Foto: makananoleholeh.com)

3. Suku Bugis

Suku Bugis adalah salah satu suku yang berada di Pulau Sulawesi. Meski dinilai keras dan menjunjung tinggi kehormatan, Suku ini ternyata memiliki sifat ramah dan menghargai orang lain. Sama seperti suku lainnya, suku Bugis juga memiliki pola makan dalam kehidupan sehari-hari.

Umumnya, suku Bugis mengatur frekuensi atau seringnya makan dengan menjadwalkan waktu terbaik untuk mengonsumsi makanan setiap hari. Biasanya, kebanyakan masyarakat akan menyantap nasi (104-130 gr), ikan goreng, dan sop saudara di pagi hari, dilanjut dengan makanan selingan berupa buah-buahan, makan buras/lontong, coto makassar di siang hari, selingan kopi dan the, serta makan buras, sop konro, dan ikan goreng di malam hari.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebiasaan atau pola makan masing-masing suku di tiap daerah yaitu persediaan pangan di Indonesia telah berada diatas kecukupan energi dan protein, serta gizi yang tersaji dalam neraca bahan makanan. Selain itu, faktor utama yang sangat berpengaruh ialah lingkungan alam dan lingkungan sosial, dimana kebiasaan tersebut menggambarkan perbedaan-perbedaan yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat (dari berbagai sumber). []

- Sabian Vega Arwi

Dani dan Empat Suku di Papua

Tantangan Global, Makanan dan Pola Makan

Komposisi Tepat Untuk Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam

Makanan Ekstrem dan Unik Khas Daerah yang Harus Diketahui

Berita terkait
Makanan Nusantara, 7 Kuliner Jakarta yang Wajib Dicicipi
Kuliner merupakan salah satu hal yang tidak boleh tertinggal saat kalian mengunjungi atau berlibur ke suatu daerah. Berikut 7 kuliner Jakarta.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.