Mahasiswa Aceh Ciptakan Pengendali Senapan Jarak Jauh

Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Ririn Efendi mampu merancang dan membuat perangkat pengendali gerakan senapan dari jarak jauh.
Ririn Efendi mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) memperlihatkan rancangan senapan angin jarak jauh secara wireless berbasis mikrokontroller. (Foto: Dok Pribadi).

Lhokseumawe - Seorang mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ririn Efendi mampu merancang dan membuat perangkat pengendali gerakan senapan dari jarak jauh secara wireless berbasis mikrokontroller.

Ririn Efendi atau yang kerap disapa Efendi Tiro merupakan mahasiswa Diploma III Program Studi Teknologi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro, merancang perangkat yang dapat menggerakkan senapan 180 derajat arah horizontal dan 60 derajat vertikal, serta dapat mengontrol gerakan pelatuk senapan untuk melakukan tembakan menggunakan joystick dan bantuan perangkat android untuk memonitor sasaran tembak.

Ketua Jurusan Teknik Elektro, Zamzami, mengatakan karya yang dibuat oleh Ririn Efendi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di PNL.

"Ide dasarnya berawal dari Efendi yang punya hobi berpetualang ke pedalaman hutan dan pegunungan, serta sering membawa senapan angin untuk berburu," kata Zamzami, Selasa 20 Agustus 2019.

Kata dia, ide itu muncul untuk mengurangi kesalahan sasaran tembak akibat gerakan dan posisi tubuh yang tidak seimbang saat membidik.

Perangkat pengendali senapan yang dirancang Efendi ini pada dasarnya merupakan perlengkapan atau armour untuk militer yang berupa stand gun

"Sistem yang dirancang mampu mengendalikan gerakan senapan pada jarak maksimum hingga satu kilometer dan efektif pada jarak 800 meter," sebutnya.

Ia menjelaskan, pengendali senapan yang digunakan berupa sebuah kontroler playstaton yang telah dimodifkasi serta kamera android atau kamera independen yang diintegrasikan dengan teleskop senapan.

Perangkat secara keseluruhan berupa modul receiver berbasis mikrokontroller sebagai otak pengendali yang dipasang pada suatu platform tripot atau tumpuan senjata bersama dengan senapannya, sementara user cukup memegang kontroler joystick wireless sebagai transmiter bersama dengan perangkat android untuk monitoring sasaran yang diinginkan.

"Jadi dalam hal ini, user tidak perlu memegang senapan dan melakukan bidikan sebagaimana lazimnya seorang sniper. Namun cukup dengan memainkan joystick sebagaimana seorang memainkan game atau simulator," terangnya.

Keuntungan dari perangkat ini yaitu dapat lebih meningkatkan akurasi tembak, dan dalam arena pertempuran yang sesungguhnya akan melindungi si user dari tembakan peluru musuh.

"Pada perangkat pengendali senapan ini, jenis senapan yang digunakan adalah senapan angin laras panjang Uklik Canon 737 dengan kaliber 4,5 mm," katanya.

Hasil uji tembak yang telah dilakukan Efendi untuk jarak tembak 10-20 meter, rata-rata akurasi dengan alat pengendali ini adalah 97 persen, dan pada jarak tembak 30 meter rata-rata akurasinya mencapai 90 persen.

"Perangkat pengendali senapan yang dirancang Efendi ini pada dasarnya merupakan perlengkapan atau armour untuk militer yang berupa stand gun," ujarnya.

Efendi mengatakan, platform atau standing jack dan perangkat pengendali yang telah dibuat ini juga dapat dipasangkan untuk senapan angin jenis semi otomatis dan senapan standar militer.

"Namun perlu dilakukan perbaikan pada jenis motor servo dengan torsi yang lebih besar dan kendali tembakan, mengingat bobot senapan yang lebih berat," tuturnya.[]

Berita terkait
Pria Telanjang Ini Menembak Mati Empat Orang dengan Senapan Semiotomatis
Warga diperingatkan bahwa pria itu harus dianggap masih bersenjata dan sangat berbahaya.
Sejoli Jadi Korban Geng Motor Bersenjata Celurit
Kawanan geng motor bersenjata celurit merampas telepon genggam sejoli yang sedang mabuk asmara.
Kampus Unismuh Diserbu OTK Bersenjata Tajam
kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar diserang orang tak di kenal, Selasa 9 juni 2019.