Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mewanti-wanti agar libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW akhir Oktober mendatang diantisipasi agar tidak menimbulkan klaster baru penularan virus corona. Ia meminta semua pihak ketat merapkan protokol kesehatan di wilayah yang rawan terjadi keramaian.
Berkoordinasi untuk melakukan antisipasi atas berbagai kemungkinan [penularan virus].
Mahfud MD mengatakan, antisipasi bisa diarahkan kepada kemungkinan yang bisa muncul akibat tidak sejalan dengan kebijakan pokok pemerintah pada saat ini, yaitu protokol kesehatan.
"Nanti tentu akan banyak yang menyampaikan, yang mengamankan jalan siapa, yang Maulid-an siapa, tempat rekreasi siapa, dan semuanya itu akan sangat ditentukan bagaimana daerah, pimpinan daerah, Forkopimda dan seluruh jajarannya itu berkoordinasi untuk melakukan antisipasi atas berbagai kemungkinan (penularan virus)," kata Mahfud melalui keterangan tertulisnya, Kamis 21 Oktober 2020.
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober 2020. Adapun Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 29 Oktober 2020. Sementara tanggal 31 dan 1 Oktober merupakan hari Sabtu dan Minggu. Itu berarti libur panjang akhir pekan kan berlangsung selama lima hari, yaitu dari 28 Oktober sampai 1 September 2020.
Ajang reuni dan rekreasi
Mantan Ketua Mahkamah Agung tersebut menuturkan, libur panjang berpotensi dijadikan sebagai ajang reuni sekolah atau alumnus universitas bagi orang yang pulang kampung. Selain itu, Mahfud MD juga memprediksi banyak pengajian-pengajian atau festival-festival berkaitan Maulid.
"Reunian bagi orang yang pulang kampung biasanya mengumpulkan teman-teman satu kampus, satu sekolah ketika di desa dulu atau di daerah dulu. Lalu lupa melanggar protokol kesehatan dan yang akan banyak juga tumpukan [kerumunan]," tutur Mahfud MD.
Baca juga:
- Tiga Cara Cepat Melek, Cegah Ngantuk saat Berkendara
- Bioskop di Jakarta Dibuka, 1 Ruangan Bisa Dirental Sekeluarga
- 10 Liburan Kece Keluarga Irfan Bachdim Setelah Pindah ke Sleman
Potensi keramaian saat libur panjang juga dapat terjadi di terminal, stasiun, bandara, transportasi umum, hingga berbagai tempat-tempat rekreasi. Momen dan lokasi yang rentan terjadinya penularan virus corona tersebut diminta Mahfud MD untuk diantisipasi.
"Persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu 3 koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, bisa menurun lagi. Nah, itu semua harus diantisipasi," ujarnya.