Libur Corona, 6 Pelajar di Kudus Tepergok Nongkrong

Enam pelajar malah asyik nongkrong di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Alhasil mereka dibina petugas Satpol PP.
Sejumlah pelajar Kudus tepergok nongkrong di Alun-alun Simpang Tujuh di masa libur pandemi corona, Jumat, 20 Maret 2020. Mereka selanjutnya diberi pembinaan dan peringatan. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Kebijakan libur sekolah dan mengganti aktivitas belajar di rumah selama dua pekan di masa pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 belum sepenuhnya dilakukan pelajar di Kudus. Sebanyak enam bocah berstatus pelajar aktif tepergok tengah nongkrong di Alun-alun Kudus di jam belajar.

Keenamnya keciduk petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat yang melakukan patroli penerapan kebijakan libur sekolah karena pandemi corona. "Kami pergoki keenam pelajar itu malah asyik nongkrong di Alun-alun Simpang Tujuh," Kepala Satpol PP Kudus Djati Solechah di sela kegiatan patroli kepada Tagar, Jumat, 20 Maret 2020. 

Enam bocah yang ketahuan asyik nongkrong di kawasan pusat kota sekitar pukul 09.00 WIB itu masing-masing DLA, By, DA, RPA, Fj dan FA. Empat di antaranya merupakan pelajar tingkat SMP, satu pelajar SD dan satu pelajar tingkat SMA.

Kami pergoki keenam pelajar itu malah asyik nongkrong di Alun-alun Simpang Tujuh.

Petugas Satpol PP langsung melakukan pembinaan kepada para pelajar tersebut. Peringatan juga diberikan agar mereka tidak lagi mengulangi aktivitas tak berguna itu selama masa libur corona. 

"Enam bocah itu kami bina. Setelah itu, baru kami pulangkan ke rumahnya masing-masing dan kami minta untuk tidak mengulanginya lagi. Di sini peran para orang tua sangat penting untuk mengawasi anaknya," kata dia. 

Selain merazia tempat-tempat publik, petugas Satpol PP juga melakukan hal serupa di mal dan pasar swalayan. Di sana, tim menemukan sejumlah orang tua yang membawa anaknya berbelanja.

"Di ADA Swalayan kami menemukan dua pemuda dan satu keluarga yang membawa anaknya. Mereka juga kami lakukan pembinaan," tutur perempuan bertubuh mungil itu.

Solechah juga meminta pengelola mal dan swalayan di Kudus untuk tidak membiarkan anak usia sekolah tanpa pendampingan orang tua, masuk ke pusat perbelanjaan. "Harus ada perhatian bersama, karena masalah pencegahan corona tidak bisa dilakukan sendirian pemerintah," ucap dia. 

Satpol PP berjanji akan terus melaksanakan kegiatan pengawasan tersebut secara kontinyu selama masa libur corona. Tidak hanya menyasar anak sekolah yang berkeliaran di luar rumah, tim juga akan menggencarkan imbauan untuk mengurangi kegiatan di tempat keramaian maupun pengumpulan massa.

"Kami mohon kerjasamanya dari semua pihak. Untuk bisa mengikuti instruksi dari pemerintah secara baik. Ini demi kebaikan bersama," tutur dia.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kudus meliburkan aktivitas belajar di sekolah selama dua pekan. Terhitung mulai tanggal 16-30 Maret 2020, pelajar diminta belajar secara online di rumah dengan panduan gurunya. 

Tidak hanya sekolah, objek wisata juga ditutup. Kegiatan pemerintah maupun masyarakat yang bersifat pengumpulan massa di area publik di Kudus juga ditutup. Kebijakan tersebut bagian dari upaya pemerintah meminimalisir potensi penyebaran Covid-19. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Ayo Donor, Corona Bikin Stok Darah di Kudus Menipis
Pandemi virus corona membuat stok darah di PMI Kudus menipis. Sebab minat pendonor turun, takut tertular Covid-19.
Cara TNI Kudus Bantu Perangi Corona
TNI di Kudus mendirikan posko Covid-19 untuk membantu puskesmas menangani ODP corona. Posko dirikan di halaman RS Kartika Husada.
Jeritan PKL Balai Jagong Kudus di Masa Libur Corona
Kebijakan meliburkan PKL di Balai Jagong Kudus karena corona dinilai tebang pilih. Kenapa?
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.