Kudus - Ketua Unit Donor Darah Palang Merah Indoensia (PMI) Kudus dr. Arief Adi Saputro menyebut ramainya pemberitaan mengenai corona mempengaruhi minat donor masyarakat. Pemberitaan tersebut membuat sebagian masyarakat takut dan tidak berani mendonorkan darahnya
"Pada menolak donor, bilangnya takut terinfeksi corona," ujar Arief kepada Tagar, Kamis, 19 Maret 2020.
Menurut dia, masyarakat semestinya tidak perlu takut untuk donor. Karena penularan virus corona terjadi melalui sentuhan dengan permukaan kulit dan percikan air liur penderita. "Tidak benar kalau donor darah bisa menularkan corona," katanya.
Selain itu, peralatan steril yang digunakan oleh PMI Kudus dalam pengambilan darah juga menjamin keamanan pandonor dari potensi penularan sejumlah penyakit infeksius.
Tidak benar kalau donor darah bisa menularkan corona.
Arief mengungkapkan selain masifnya informasi soal corona, kebijakan pembatasan untuk berkumpul maupun beraktivitas keluar rumah membuat warga enggan mendatangi PMI. Belum lagi kebijakan perusahaan dan instansi yang membatasi kunjungan orang luar membuat agenda permintaan dan pengambilan darah menjadi batal.
"Beberapa perusahaan yang menjadwalkan kegiatan mobile unit donor memilih membatalkan karena adanya pembatasan kunjungan ke lingkungan perusahaan," tutur dia.
Secara singkat, pandemi Covid-19 pada akhirnya membuat stok darah yang ada di PMI Kudus tidak bertambah. Sementara permintaan darah cenderung tidak berkurang sehingga membuat stok mulai menipis.
Jika pada kondisi normal, dalam sebulan PMI Kudus dapat mengumpulkan sekitar 1.500 kantong darah. Hingga pertengahan bulan ini hanya mampu mengumpulkan sekitar 600 kantong darah. Karenanya ia meminta masyarakat tidak takut untuk donor darah. Selain menyehatkan tubuh, donor darah juga membantu menyelamatkan nyawa orang lain.
Arief menambahkan pihaknya juga telah mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan kantor PMI Kudus. Di antaranya dengan pemeriksaan tambahan lewat alat pengukur suhu tubuh dan pemeriksaan riwayat perjalanan kepada setiap pendonor yang datang. Dan PMI memastikan kualitas darah yang dihasilkan bebas dari agen infeksius. []
Baca juga:
- Solo Tambah Daftar Pasien Corona Meninggal di Jateng
- Tangani Pasien Corona, Tim RSUD di Tegal Pakai Jas Hujan
- Pandemi Corona, PWNU Jatim: Tetap Ibadah di Masjid