Kudus - Anggota TNI di Kabupaten Kudus punya kiat tersendiri membantu pemerintah dan dinas kesehatan memerangi potensi penyebaran virus corona. Mereka mendirikan posko Covid-19 yang dilengkapi 11 tempat tidur untuk warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) corona.
Jadi mereka yang baru pulang dari luar negeri atau pernah bersentuhan dengan penderita Covid-19 akan kami jaring dan dikarantina di sini.
Komandan Komando Daerah Militer (Kodim) 0722 Kudus Letnan Kolonel Irwansyah mengatakan pendirian posko Covid-19 bekerja sama dengan RS Kartika Husada Kudus. Posko didirikan di halaman rumah sakit berbentuk tenda lengkap dengan sejumlah peralatan standar fasilitas kesehatan.
"Pendirian posko ini sebagai bagian upaya pencegahan penyebaran corona, utamanya dalam penanganan OPD di Kudus," tutur Irwansyah kepada Tagar, Selasa, 17 Maret 2020.
Irwansyah menjelaskan ODP merupakan sebutan bagi mereka yang baru pulang dari negara yang terjangkit corona. Atau orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19, dalam kurun waktu 14 hari terakhir. Dan belum mengalami gejala flu, batuk, nyeri tenggorokan hingga demam diatas 38 derajat celcius.
"Jadi mereka yang baru pulang dari luar negeri atau pernah bersentuhan dengan penderita Covid-19 akan kami jaring dan dikarantina di sini. Agar potensi penyebaran corona di Kudus bisa minimalisir," kata dia.
Posko dilengkapi dengan monitor set yang berfungsi untuk mengecek suhu badan, tekanan darah, denyut nadi dan kadar oksigen dalam tubuh. Petugas medis di poski juga dilengkapi alat pelindung diri. Dengan demikian kondisi ODP dapat dipantau secara lebih detail dan akurat tanpa ada kekhawatiran potensi penularan.
"Selama ini ODP datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri. Dengan adanya posko ini diharapkan bisa meringankan beban puskesmas dalam menangani ODP," ujarnya.
Irwansyah menambahkan upaya tindak lanjut ODP yang mulai menunjukkan gejala corona, maka akan segera dirujuk ke RSUD dr. Loekmono Hadi sebagai rumah sakit rujukan corona di Kudus. "Posko ini hanya untuk tindakan preventif saja. Tidak sampai ke kuratif atau rehabilitatifnya," ucap dia. []
Baca juga:
- Pemerintah Luncurkan Situs Resmi Penanganan Corona
- Yang Harus Dilakukan Ketika Pernah Kontak dengan Penderita Corona
- Semarang Tak Ada Rencana Lockdown Corona