Bukittinggi - Tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat bagi banyak orang atas dampak pandemi global. Covid-19 menyebar hampir di seluruh dunia, terutama di sektor bisnis, baik pelaku usaha maupun pekerja sama-sama merasakan dampak yang siginifikan.
"Banyak perusahaan yang gulung tikar, pemutusan hubungan kerja (PHK) para pekerja merupakan hal yang marak terjadi di masa pandemi ini," ujar Kepala Cabang BPJamsostek Bukittinggi, Ocky Olivia, Selasa, 27 Oktober 2020.
Hal ini, kata Ocky, juga sebagai imbas dari kegiatan perekonomian yang berubah karena aktivitas sosial yang dibatasi. Termasuk adanya himbauan pemerintah dan WHO agar melakukan penerapan social distancing untuk menekan laju penyebaran Virus Corona yang sudah menelan banyak korban jiwa.
"Imbas dari pemutusan hubungan kerja mengakibatkan tingginya jumlah klaim yang dilakukan peserta program jaminan sosial BPJamsostek. Karena itu, kami tetap berkomitmen selalu hadir untuk peserta apalagi di masa sulit seperti ini," tuturnya.
Ocky menegaskan, meningkatnya klaim dibanding tahun lalu tidak akan mempengaruhi kualitas pelayanan BPJamsostek Bukittinggi.
"Kami memberikan kemudahan kepada peserta untuk melakukan dua opsi pencairan klaim. Pertama dengan menggunakan layanan tanpa kontak fisik atau disebut dengan metode Lapak Asik. Opsi kedua adalah dengan langsung datang ke kantor BPJamsostek Bukittinggi," katanya.
Baca juga: Ada Diskon 99 Persen, Peserta BPJAMSOSTEK Ayo Bayar Iuran
Jika peserta memilih opsi kedua, maka caranya adalah dengan menggunakan metode One to Many. Yaitu prosedur layanan tanpa bertemu langsung dengan peserta, dimana satu orang petugas kostumer servis akan melayani beberapa orang peserta yang akan mengajukan klaim melalui video conference.
"Tahun ini merupakan tahun yang sulit untuk segala sektor usaha. Namun di masa inilah peran BPJamsostek sangat penting dalam membantu masyarakat pekerja," ujar Ocky Olivia.
Ocky juga menambahkan, jumlah antrian klaim yang naik secara signifkan tentunya harus diikuti dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat agar penyebaran virus Covid-19 tidak meningkat.
“Meskipun angka klaim mengalami kenaikan cukup tinggi namun tidak membuat kami lengah untuk terus menjaga kualitas pelayanan. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, peserta yang melakukan klaim online maupun yang datang langsung, tetap mendapatkan kepuasan dan keamanan," tutup Ocky.[]
