Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan jika anggotanya digerebek polisi ketika sedang mengintai target di Jember, Jawa Timur. Diduga penggerebekan lantaran gerak-gerik tim KPK dianggap mencurigakan.
"Jadi yang di Jember memang benar, bahwa ada petugas KPK yang saat itu sedang menjalankan tugas menindaklanjuti informasi dari masyarakat mengenai dugaan adanya tindak pidana korupsi suap," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Maret 2020.
Memang terjadi dinamika di lapangan dengan warga setempat di sana
Menurut Ali, tim KPK ke Jember untuk mengintai kasus tindak pidana korupsi yang didapatkan dari laporan masyarakat. Meski sempat ditahan polisi, Ali mengatakan saat ini timnya sudah dibebaskan.
"Memang terjadi dinamika di lapangan dengan warga setempat di sana, lalu kemudian kita atau kami meminta bantuan dari Polres Jember dan alhamdulillah kemudian bisa diselesaikan dengan baik oleh Pak Kapolres," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga petugas KPK sempat dikepung warga Desa Sukowono Jember karena gerakannya meresahkan. Ketiga pegawai KPK tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.
"Sekitar pertengahan Februari," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jember AKP Yadwivana Jumbo Qontasson kepada wartawan di Mapolres Jember, Rabu, 4 Maret 2020.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada 17 Februari 2020. Ketiga orang itu sudah beberapa hari di Desa Sukowono dengan mengendarai mobil plat L yang merupakan nomor polisi untuk daerah Surabaya dan sekitarnya.
Tak hanya itu, warga juga disebut sempat melihat ketiga orang itu memfoto Balai Desa Sukowono. Hal itu membuat curiga Kepala Desa Sukowono, Horifah, dan para orang dekatnya. Ketiga orang itu pun langsung dikepung dan diamankan warga.
Ketiga orang itu sudah menunjukkan kartu identitas petugas KPK kepada warga. Namun, warga yang tidak percaya lantas melaporkannya ke polisi.
Polisi lantas membenarkan bahwa ketiga orang itu merupakan pegawai KPK. Dari informasi yang didapatnya, Jumbo menyebut bahwa sebenarnya ada 6 orang petugas KPK yang ada di sana. "Yang satu mobil ada 2 laki-laki dan 1 perempuan dibawa warga ke Polres. Sedangkan, satu mobil berhasil lolos (dari pengejaran warga)," tutur Jumbo. []