Korban Penipuan Robot Trading Viral Blast Capai Rp 400 Miliar, Ini Modusnya

Adapun ciri-ciri investasi robot trading palsu seperti Viral Blast Global dan sejenisnya, diungkapkan oleh Satgas Waspada Investai (SWI), yakni:
Ilustrasi investasi bodong. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kasus kerugian akibat investasi bodong lagi-lagi terjadi. Kali ini datang dari Viral Blast Global, sebuah investasi yang berada di bawah naungan PT Global Karya yang sudah berdiri sejak 2020 dengan 12 ribu member.

Dilansir dari Sindonews, tercatat 30 korban investasi Viral Blast telah melapor ke Polda Metro Jaya (23/2/2022). Kerugian yang dialami korban berbeda-beda, namun total yang dipastikan mencapai Rp210 miliar.

Para korban membuat laporan atas tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penipuan. Sudah ada lima pelaku yang dilaporkan. Empat di antaranya adalah Direktur Utama, Komisaris Utama, dan Komisaris PT Trust Global Karya atas nama Rizky Puguh, Ricky Meidya, Putra Wibowo, dan Zainal Hudha.

Sebelumnya, polisi juga telah menerima laporan pada Minggu sebelumnya (20/2/2022) dengan dugaan yang sama tentang penipuan robot trading Viral Blast Global. Di laporan yang pertama, korbannya berjumlah 15 orang dengan kerugian mencapai Rp400 miliar.

Fenomena penipuan investasi menggunakan robot trading memang marak terjadi. Hal ini karena robot trading memiliki kelebihan untuk melakukan trading (transaksi jangka panjang) secara otomatis, sehingga tidak diperlukan adanya upaya monitor pergerakan uang dari trader. Itulah yang diterapkan oleh Viral Blast Global dalam kasus penipuan mereka. Mereka menggunakan skema Ponzi atau modus berskema piramida.

Berdasarkan penuturan Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan pada wartawan Selasa (22/2/2022), skema ponzi dengan metode withdraw memungkinkan pengambilan uang yang disebarkan nasabah itu sendiri. Uang yang masuk ke Viral Blast tidak dilaksanakan sebagaimana seharusnya, melainkan didistribusikan kepada para pengurus dan leader.

Selain itu, Viral Blast juga memanfaatkan influencer untuk menggencarkan promosi robot trading mereka seolah-olah investasi itu legal, dan memamerkan kekayaan untuk membuktikan bahwa keuntungannya benar-benar nyata.

Adapun ciri-ciri investasi robot trading palsu seperti Viral Blast Global dan sejenisnya, diungkapkan oleh Satgas Waspada Investai (SWI), yakni:

  • Menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu singkat.
  • Perekrutan anggota di mana tiap anggota akan mendapatkan bonus apabila dapat menarik investor lain untuk bergabung. Semakin banyak orang yang tertarik, maka semakin besar pendapatan yang didapat.
  • Memanfaatkan figur publik sebagai sarana promosi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
  • Perolehan uang yang mudah tanpa risiko.
  • Perusahaan investasi tidak memiliki legalitas yang jelas.[]

Baca Juga:

Berita terkait
7 Tips Agar Terhindar dari Investasi Bodong
Pentingnya investasi untuk mempersiapkan masa depan agar lebih baik menjadi alasan utama bagi para investor.
Ciri Investasi Bodong Berkedok Arisan Online
kasus investasi bodong kembali terangkat ke permukaan. Salah satu jebakan yang menjerat masyarakat Indonesia sebagai modus untuk menipu.
Penjelasan BPJS Ketenagakerjaan Soal Laporan Keuangan Jaminan Keanggotaan Golf
Dian Agung Senoaji memberikan penjelasan soal unggahan foto laporan keuangan jaminan keanggotaan golf BPJS Ketenagakerjaan.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya