Korban Jiwa Rusuh Wamena Bertambah Menjadi 29 Orang

Korban jiwa atas kerusuhan di Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus bertambah.
Warga menunggu pesawat Hercules milik TNI AU di Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu 2 September 2019. Warga mengungsi meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules pascaaksi kerusuhan pada Senin 23 September 2019. (Foto: Antara/Iwan Adisaputra).

Jayapura – Korban jiwa atas kerusuhan di Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus bertambah. Kepolisian mencatat total 29 orang meninggal dunia hingga Rabu 25 September 2019 sore.

Selain itu, terdapat 76 orang korban luka atas tragedi berdarah itu. Umumnya, korban jiwa dan luka lantaran terjebak dalam rumah dan tempat usahanya. Mereka ketakutan ulah massa yang beringas, hingga melakukan pembakaran dan penganiayaan terhadap warga di sekita Kota Wamena.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, mengatakan, 29 korban jiwa itu rata-rata mengalami luka bakar dan terkena benda tumpul.

"Jumlah korban meninggal sampai hari ini, sebanyak 29 orang. Para korban rata-rata meninggal karena luka bacok, luka bakar dan terkena benda tumpul," kata Kamal, Rabu 25 September 2019.

Dari 76 korban luka, enam orang di antaranya telah dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kota Jayapura. Hal ini dikarenakan sejumlah pasien harus segera mendapatkan langkah operasi oleh medis.

Layanan listrik di Wamena pun belum pulih pasca rusuh. Hingga Rabu malam, ribuan pengungsi masih bertahan di markas TNI, Polri, rumah ibadah maupun kantor DPRD Jayawijaya.

Dinas Sosial Provinsi Papua pun telah mengambil langkah dengan mengirimkan pasokan bahan makanan ke Wamena, menggunakan pesawat dari Bandara Sentani, di Kabupaten Jayapura. Sementara pendistribusiannya akan dilakukan mulai Kamis 26 September 2019 pagi.

Laporan Polda Papua, kerusuhan di Wamena menimbulkan kerusakan parah. Tercatat 80 mobil, 30 sepeda motor, 150 rumah dan ruko serta lima kantor pemerintahan.

"Jumlah ini belum ditambah kantor dan ruko yang dirusak oleh massa," beber Kamal.

Dia mengklaim situasi di Wamena sudah berangsur kondusif. Namun aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi aksi susulan.

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, Rabu siang, berada di Wamena untuk melihat keadaan para korban jiwa dan luka di Rumah Sakit Umum Jayawijaya.

Kami sudah memeriksa oknum guru itu, dan saya pastikan berita itu tidak benar

Enembe didampingi Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dan Irjen Pol Paulus Waterpauw sebagai utusan Kapolri untuk Papua.

Mereka juga menemui ribuan pengungsi yang masih ditampung di markas Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Jayawijaya, dan kantor DPRD setempat.

"Saya minta Pak Panglima dan Kapolda untuk membantu mengevakuasi korban menggunakan pesawat TNI dan Polri ke Jayapura supaya mendapat penanganan medis dan perawatan di sejumlah rumah sakit di Jayapura," kata Enembe merespons permintaan Bupati Jayawijaya John R Banua dan Direktur RSUD Wamena, dr Felly Sahureka terkait adanya korban yang memerlukan rujukan untuk penanganan medis lanjutan.

Pangdam XVI Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan, pihaknya mendukung langkah pemulihan keamanan serta penanganan korban kerusuhan Wamena.

"Kita sudah membantu evakuasi jenazah akibat kerusuhan ini, dan akan terus kita dukung proses pemulihan," kata Waterpauw yang juga pernah menjabat Kapolda Papua.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg Aloysius Giyai kepada Tagar, Rabu malam, menyebutkan, tiga rumah sakit rujukan di Jayapura telah disiapkan untuk penanganan korban kerusuhan Wamena. Ketiganya yakni RS Yowari di Sentani, RSUD Jayapura, dan RS Bhayangkara.

Sedangkan posko layanan medis di Wamena dipusatkan di RSUD Jayawijaya.

"Stok obat-obatan cukup untuk kebutuhan korban di sana, namun kami masih butuh waktu mendata para korban jiwa dan luka. Besok, Kamis kami umumkan," katanya.

Sebelumnya, sekitar 200 pelajar sekolah menengah atas (SMA) menggelar aksi protes atas dugaan isu rasial yang dilakukan oleh oknum guru di wilayah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin 23 September 2019 lalu.

Aksi protes berlangsung anarkis hingga berbuntut kerusuhan disertai pembakaran sejumlah gedung perkantoran dan puluhan rumah warga.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Alebrth Rodja memastikan informasi bermuatan rasial tersebut tidak benar atau hoaks.

"Kami sudah memeriksa oknum guru itu, dan saya pastikan berita itu tidak benar," tegasnya seraya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar secara sepihak di media sosial. []

Berita terkait
Kronologi Jenazah dari Wamena ke Pesisir Selatan
Pemulangan jenazah dari daerah rawan konflik Wamena, Papua, bukan perkara mudah. Berikut kronologi menuju Pesisir Selatan.
8 Jenazah Korban Wamena Diterbangkan ke Pesisir Selatan
Delapan jenazah perantau Pesisir Selatan, korban kerusuhan Wamena, Papua, diterbangkan ke kampung halaman, Rabu, 25 September 2019.
Kapolri Sebut Korban Kerusuhan Wamena Terus Bertambah
Kapolri RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan demonstrasi di Wamena, Papua.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.