Pesisir Selatan - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua, Zulhendri Sikumbang, mengatakan 8 jenazah warga Pesisir Selatan dalam kerusuhan Wamena, Papua, dipulangkan ke kampung halaman pada Rabu, 25 September 2019.
Zulhendri menyampaikan kepastian tersebut setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Wamena. Transportasi pesawat mereka yang tanggung," kata Zulhendri dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Rabu, 25 September 2019.
Sebelumnya, 11 perantau asal Pesisir Selatan menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua, Senin, 23 September 2019. Sembilan di antaranya meninggal dunia, dua lainnya luka-luka sedang dalam perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.
Zulhendri menjelaskan, transportasi pemulangan jenazah ditanggung Pemerintah Kabupaten Wamena, sedangkan peti jenazah menjadi tanggung jawab IKM Papua.
Ia mengharapkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memenuhi tanggung jawab itu.
"Butuh Rp 32 juta untuk 8 jenazah. Untuk 1 peti senilai Rp 4 juta. Kalau Pemprov Sumbar mau dan sudah transfer, beli di Wamena saja," katanya.
IKM juga meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan pemeriksaan jenazah agar mudah dikenali keluarga. Di Wamena tidak ada tim forensik, sehingga tidak bisa dilakukan tes DNA.
Butuh Rp 32 juta untuk 8 jenazah. Untuk 1 peti senilai Rp 4 juta.
Sehari sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan pemerintah provinsi akan membantu biaya pembelian peti jenazah.
Nasrul juga memastikan pihaknya akan menanggung seluruh biaya transportasi darat yaitu ambulans dari Bandara Internasional Minangkabau sampai ke rumah duka.
"Insya Allah kami akan menanggung biaya peti jenazah dan besok akan langsung dikirim," ujar Nasrul, Selasa, 24 September 2019.
Ia mengatakan pemerintah provinsi akan selalu berkomunikasi dengan pihak terkait guna memantau perkembangan kondisi Wamena, sehingga tiap langkah bermanfaat untuk keselamatan warga Sumatera Barat.
Semua informasi terbaru tentang Wamena, utamanya keadaan warga Sumatera Barat, akan segera disampaikan ke masyarakat melalui berbagai saluran media.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi mengimbau seluruh warga Sumatera Barat, baik di ranah maupun di rantau, agar menjaga kondisi tetap kondusif, tidak terpengaruh hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Mari sama-sama kita kedepankan semangat nasionalisme dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Nasrul. []