Kapolri Sebut Korban Kerusuhan Wamena Terus Bertambah

Kapolri RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan demonstrasi di Wamena, Papua.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) berjalan memasuki Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 19 Agustus 2019. (Foto: Antara/Didik Suhartono)

Jakarta - Kepala Kepolisian (Kapolri) RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan demonstrasi di Wamena, Papua, pada 23 September 2019, bertambah menjadi 26 orang.

"Ada sebanyak 26 orang meninggal dunia, terdiri atas 22 warga pendatang dan empat warga asli Papua," kata Tito, saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 24 September 2019, seperti diberitakan Antara.

Mereka meninggal akibat, terutama luka bacok dan terbakar dalam rumah atau rukonya yang terbakar.

Tito mengatakan, jumlah korban meninggal dunia berdasarkan laporan pada Selasa, pukul 12.00 WIB, sementara korban luka-luka sebanyak 66 orang.

Dari korban jiwa sebanyak itu, kata dia, masih ada tiga korban yang belum teridentifikasi identitasnya.

"Mereka meninggal akibat, terutama luka bacok dan terbakar dalam rumah atau rukonya yang terbakar. Ada yang berprofesi tukang ojek, bekerja di restoran, dan sebagainya," katanya.

Untuk korban yang meninggal dunia, lanjut dia, sudah diberikan kemudahan layanan untuk pemakaman, sementara korban luka juga sudah dirawat di RS Wamena.

"Bagi korban yang membutuhkan perawatan lebih intensif dirujuk ke Jayapura dan telah disiapkan pesawat untuk sarana transportasi bagi pasien yang dirujuk," ucap dia.

Dari kerugian materiil, kata Tito, kerusakan kantor bupati, kejaksaan, puskesmas, perbankan, dan ruko-ruko akibat dibakar, serta 50 mobil dan 50 motor juga hangus dibakar.

Sementara untuk insiden penyerangan yang terjadi di Expo Waena, Jayapura, Tito menyebutkan satu anggota TNI gugur dan tiga perusuh tewas.

Warga Sumbar Ikut Menjadi Korban

Empat warga Nagari Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ikut menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Satu dari empat korban yang bernama Hendra Eka Putra (22) baru sekitar tiga bulan ini meninggalkan kampung dan merantau ke Papua, kami sangat berduka atas kejadian ini," kata Wali Nagari Lakitan Utara, Lengayang, Aprizal di Painan, Selasa.

Selain Hendra, kata dia, tiga korban tewas lainnya ialah Safrianto (36), Jafriantoni (24), dan Riski (3,5).

"Sementara Putri (29) yang merupakan istri dari korban Safrianto (36) saat ini dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di sana," ucapnya.

Terkait kejadian itu pemerintah nagari telah berkunjung ke rumah duka, dan keluarga berharap jenazah bisa dikebumikan di kampung halaman.

"Mewujudkan hal itu kami telah menghubungi perantau lainnya di Papua guna mengurus kepulangan para korban ke kampung halaman," kata dia.

Berdasarkan informasi dari perantau para korban mengalami luka bakar yang cukup serius, namun berdasarkan ciri mereka dengan mudah bisa dikenali.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyampaikan rasa duka yang mendalam dan bela sungkawa atas meninggalnya sembilan orang warga provinsi itu dalam kerusuhan Wamena.

"Sebagian besar korban berasal dari Pesisir Selatan. Kita ikut berduka dan berharap warga Sumbar lain di Papua bisa tabah dan mencari tempat untuk menyelamatkan diri," katanya.

Berdasarkan komunikasi sementara dengan warga Sumbar di Wamena, lanjut dia, perempuan dan anak-anak telah diungsikan ke Jayapura, sementara laki-laki masih bertahan di Wamena.

Pemprov Sumbar juga sudah menjalin komunikasi dengan Danrem 032 Wirabraja yang punya akses ke Korem 172/PWY jika ada kemungkinan pemulangan jenazah.

"Kalau memang jenazah bisa dipulangkan, Pemprov akan bantu transportasi dari bandara ke rumah duka," katanya. []

Berita terkait
Nama 11 Perantau Passel Menjadi Korban Kerusuhan Wamena
Bukan 5, tapi 11 perantau Pesisir Selatan jadi korban kerusuhan Wamena Papua. 8 meninggal, 1 kritis, 1 luka ringan, 1 belum diketahui. Ini datanya.
Daftar Gedung Dibakar Saat Demo Ricuh di Wamena Papua
Demonstrasi di Kabupaten Wamena, Jayawijaya, Papua ricuh hingga menyulut aksi pembakaran sejumlah infrastruktur warga dan pemerintah.
Beny Wenda Disebut Otak Ricuh Wamena, Tindakan Polisi?
Benny Wenda disebut kepolisian otak demonstrasi berujung kericuhan yang terjadi di Kabupaten Wamena, Jayapura. Lantas apa tindakan polisi?
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.