Lhokseumawe – Manajer PT Perta Arun Gas (PAG) berinisial AA, dinyatakan positif mengidap virus corona atau Covid-19 dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh.
Meskipun demikian, Tim gugus tugas Covid-19 Pemerintah Aceh telah menerima hasil uji swab terhadap anak dan istri almarhum, yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, maka dinyatakan negatif.
Presiden Director PT Perta Arun Gas Arif Widodo mengatakan, hasil uji laboratoriumnya telah dinyatakan negatif bagi istri dan anak almarhum, namun pihaknya tetap menerapkan protokol corona.
“Hasilnya telah dinyatakan negatif atau tidak mengidap virus corona, kami tetap menerapkan protokol corona. Bagi karyawan PT Perta Arun gas yang bersentuhan langsung dengan almarhum masih dikarantina sampai tanggal 5 April,” ujar Arif.
Hasilnya telah dinyatakan negatif atau tidak mengidap virus corona, kami tetap menerapkan protokol corona.
Arif menambahkan, seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan minyak dan gas alam itu, kini dikarantina di Guest House milik perusahaan tersebut, agar lebih mudah dilakukan pengawasan.
Pihak perusahaan ingin memastikan agar seluruh karyawannya dalam keadaan sehat, sehingga mengikuti seluruh arahan pemerintah, terutama tentang persoalan karantina sampai 14 hari.
“Kami ingin seluruh karyawan dalam keadaan sehat, maka kami melaksanakan apa yang telah diarahkan oleh pemerintah, semoga semuanya dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terpapar virus,” tutur Arif.
Baca juga: Manajer Positif Corona Karyawan Dikarantina di Aceh
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang Manajer PT Perta Arun Gas (PAG) dinyatakan postif mengidap virus corona atau Covid-19 dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh.
Presiden Director PT Perta Arun Gas Arif Widodo mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan informasi yang resmi dari Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, tentang hasil pemeriksaan kesehatan karyawannya itu.
“Sampai saat ini kami sudah berkali-kali meminta informasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, namun belum ada informasinya secara resmi diberikan kepada kami,” ujar Arif, Kamis, 26 Maret 2020. []