Kisah Pengusaha WO di Lebak yang Merugi Saat Corona

Pengusaha Wedding Organizer (WO) di daerah Malingping, Kabupaten Lebak bagian selatan kehilangan omset 70 persen dari penghasilan biasanya.
Salah seorang pengusaha Wedding Organizer (WO) Dewi Pertiwi, Minggu 26 April 2020 (Tagar/Jumri)

Lebak - Pengusaha Wedding Organizer (WO) di daerah Malingping, Kabupaten Lebak bagian selatan kehilangan omset 70 persen dari penghasilan biasanya. Hal itu disebabkan resepsi pernikahan dilarang pemerintah karena ditakutkan menjadi media penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Pengusaha Wedding Organizer (WO) Vica Melania berusia 20 tahun mengatakan pandemi Corona sangat berdampak besar pada pendapatannya. Sebab, banyak job yang terpaksa harus dibatalkan. Bahkan, harus mengembalikan uang muka atau down payment (DP) yang sebelumnya telah diberikan.

"Kalau diceritain suka pengen nangis. Apalagi, setiap tahunnya kita ada pembaharuan baju pengantin dan dekorasi. Job yang sebelumnya menjadi harapan dapat mengembalikan modal pun terpaksa harus diikhlaskan, kalau bisa mah ada bantuan juga dari pemerintah. "kata Vica Melania kepada Tagar, Minggu 26 April 2020.

Kata Vica, saat ini dirinya kebingungan membayar upah karyawan. Terlebih, uang modal pembaharuan model baju pengantin dan lainnya, didapatkan dari hasil mengajukan pinjaman ke bank. 

Kondisi ini dia sadari memang tidak hanya dirasakan olehnya. Sebab pengusaha WO lain di daerahnya, sempat harus menjual baju pengantin, alat dekorasi, dan tenda awning hanya untuk bertahan hidup.

"Kalau yang lain ada yang sampai baju pengantinnya, alat dekornya, dan awning terpaksa harus dijual. Bahkan ada juga yang harus banting setir menjadi pedagang di pasar," ujar Vica.

Kalau bisa ada bantuan juga untuk pengusaha WO dan memang mendapatkan keringanan pajak untuk tahun ini.

Masih kata Vica, pihaknya dan pengusaha WO lainnya harus menurunkan harga dari biasanya. Hal itu dilakukan agar tetap mendapat pekerjaan. 

Dia menuturkan pihaknya dalam bulan April 2020 ini seharusnya bisa mengerjakan pesanan rias dan dekorasi pernikahan sebanyak 19 proyek. Sayangnya karena ada larangan dari pemerintah, dirinya hanya dapat mengerjakan tujuh proyek dan itu hanya rias pengantin untuk akad, tiga pindah waktu, dan sisanya dibatalkan.

"Pesanan rias pengantin itu bisa dibilang hanya 30 persennya dari biaya sebelumnya," tutur perempuan yang tinggal di Lebak Selatan itu.

Vica berharap pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu. Sehingga, perekonomian segera membaik dan bisa bekerja seperti sebelumnya. Dengan tidak adanya pesanan yang dapat dikerjakan secara full, para karyawan terancam tidak menerima gaji.

Hal senada diungkapkan Dewi Pertiwi, 27 tahun mengatakan pihaknya juga mengalami hal yang sama akibat adanya penyebaran wabah virus Corona tersebut. Banyak job pernikahan yang ditunda dalam kurun waktu yang belum bisa ditentukan. Namun, ada juga warga yang memilih tetap melangsungkan pernikahan walau itu hanya akad.

"Kan ada maklumat dari Kapolri yang akan melakukan sanksi hukuman bagi siapa saja warga yang nekat melangsungkan resepsi pernikahan. Virus Corona sangat mengguncang ekonomi bagi pengusaha Wedding Organizer (WO)." ucap Dewi kepada Tagar, Minggu, 26 April 2020.

Dewi meminta pemerintah lebih aware dengan melihat dampak pandemi Corona saat ini. Menurut dia, dampak penyebaran Covid-19 ini tidak hanya dialami oleh sektor pariwisata saja, WO juga turut merasakan hal yang cukup berat. 

"Kalau bisa ada bantuan juga untuk pengusaha WO dan memang mendapatkan keringanan pajak untuk tahun ini." tutur Dewi. []

Berita terkait
Jumlah Kematian Corona di Dunia Lebih dari 200 Ribu
Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di seluruh dunia mencapai lebih dari 200 ribu orang berdasarkan data Johns Hopkins University.
Khofifah Minta Pengusaha Harus Kasih THR
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan seluruh perusahaan yang ada di Jatim untuk memberi tunjangan hari raya (THR).
Semangat Pengusaha Kue Surabaya di Tengah Corona
Meski harus merumahkan belasan karyawannya, pemilik usaha UMKM Diah Cookies di Surabaya tetap semangat bertahan di tengah wabah covid-19.
0
Kemenkes Ingatkan Masyarakat Agar Waspada karena Kasus Covid Meningkat
Meski kenaikan kasus di Indonesia masih dapat dikendalikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk waspada