Kiai dan 5 Santri Tewas di Lubang Galian C Grobogan

Pengasuh pondok pesantren dan 5 santriwati tewas di lubang galian C di Grobogan. Bagaimana ceritanya?
Lubang galian C di Grobogan lokasi kiai dan 5 santrinya meninggal tenggelam, Senin, 9 Maret 2020. (Foto: Camat Brati)

Semarang - Kabar duka datang dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kiai dan lima santri perempuan Pondok Pesantren Putri Al Latthifiyyah meninggal dunia usai tercebur ke dalam bekas lubang galian C di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Senin, 9 Maret 2020.

Camat Brati Joko Supriyanto saat dihubungi Tagar membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan kejadian nahas terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika itu, ada tujuh santriwati dan kiainya yang hendak membersihkan diri ke lubang galian C itu, usai melakukan kerja bakti di pondok pesantren.

Yang tenggelam delapan orang. Enam orang termasuk pengasuhnya meninggal dunia, sedangkan dua orang selamat.

Joko bercerita satu santri tak sengaja terpeleset dan jatuh ke dalam lubang. Melihat kejadian itu, kiai dan santriwati yang lain kemudian bermaksud menolong korban. Namun, siapa sangka, semuanya malah tercebur ke dalam lubang.

"Yang tenggelam delapan orang. Enam orang termasuk pengasuhnya meninggal dunia, sedangkan dua orang selamat," jelasnya, Senin, 9 Maret 2020.

Ia mengatakan, usai kejadian tersebut seluruh korban baik yang selamat maupun meninggal langsung dilarikan ke Puskesmas Brati. Pihaknya kemudian menghubungi, keluarga korban untuk memberitahu kabar duka itu.

"Keluarga dihubungi, beberapa tadi saya tanya sudah merelakan dan tidak dilanjutkan untuk visum," katanya.

Joko menambahkan galian C di Desa Kronggen sudah ada sejak 2016, dengan luasan sekitar satu hektare. Di musim hujan, banyak lubang galian yang kemudian terisi air. Lubang tempat para korban tenggelam diperkirakan berkedalaman sekitar 2,5 meter.

"Kedalam sekitar 2,5 meter. Tapi belum tahu, nanti lebih detailnya dari BPBD. Lubang itu sudah ada sejak 2016. Itu masih ada perpanjangan," ujar dia.

Adapun identitas korban meninggal dunia sebagai berikut:

  1. K.H. Wahyudi, 61 tahun, pengasuh Pesantren Al Latifiyyah, Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati. 
  2. Susi Susanti,17 tahun, warga Dusun Pancan, Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan.
  3. Nazila Inayatul KH, 12 tahun, warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo.
  4. Lina Lailatul Muarifah, 16 tahun, warga Dusun Nadri, Desa Katekan, Kecamatan Brati.
  5. Istiroqin Nuriya, 12 tahun, Dusun Nglejok desa Kuripan Kecamatan Purwodadi. 
  6. Shofa Lu'luul Maknun, 17 tahun, warga Dusun Ketitang, Desa Temon, Kecamatan Brati.

Dua santri selamat: 

  1. Nisa Amalia Maulida, umur 16 tahun, warga Desa Mijen, Kecamatan Klambu.
  2. Laila Alfi Lutfiatul Hasanah, 15 tahun, warga Desa Taban, Kecamatan Klambu. []

Baca juga: 

Berita terkait
Apa Kabar Kasus Galian C Kudus Tewaskan 4 Anak
Orang tua korban kubangan galian C Kudus mempertanyakan penanganan hukum yang dilakukan penyidik. Apa jawaban polisi?
IRT Ceburkan Diri ke Bekas Galian Tambang di Gowa
Seorang IRT di Gowa dikabarkan hilang sejak Minggu 23 Februari 2020 pagi. Korban diduga kuat menceburkan diri ke dalam bekas galian tambang.
Lubang Bekas Galian Pasir di Matim, NTT Makan Korban
Seorang bocah di Manggarai Timur Flores NTT meninggal dunia akibat tenggalam di kolam bekas galian pasir.
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping