Kulon Progo - Satu persatu destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal segera beroperasi kembali dengan operasional terbatas. Termasuk di kawasan wisata Pule Payung yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Untuk mengawalinya, para pengelola tempat wisata tersebut mendapatkan pembekalan materi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diberikan Badan Otorita Borobudur (BOB).
“Ada 20 peserta yang semuanya mendapatkan pendampingan dari kami untuk pembukaan destinasi wisata tentu dengan penyesuaian dalam hal AKB,” jelas Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Borobudur Indah Juanita, Jumat, 23 Oktober 2020.
Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan BOB sebagai bagian dari pembukaan kegiatan aktivasi sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif berlangsung cukup panjang. Setidaknya berlangsung selama sepekan dan sudah dimulai awal pekan ini, 20 Oktober hingga berakhir 27 Oktober 2020. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia terkait dengan tata aturan AKB sektor Parekraf,” katanya.
Pelatihan dan Pendampingan AKB diikuti para pengelola wisata Pule Payung. Pelatihan yang diberikan berupa sosialisasi aturan dalam AKB, Pelatihan Penghitungan Carrying Capacity, Alur Wisatawan, Pemetaan Zonasi Wisatawan, Visitor Management, Layanan Prima, dan Sapta Pesona. Selain itu, BOB juga telah memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam menunjang implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada pengelola Pule Payung.
Ada 20 peserta yang semuanya mendapatkan pendampingan dari kami untuk pembukaan destinasi wisata tentu dengan penyesuaian dalam hal AKB.
“Dengan adanya pelatihan dan pendampingan SDM Parekraf menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru ini diharapkan pengelola dapat meneruskan izin buka terbatas Pule Payung yang telah disetujui oleh Gugus Tugas Covid terkait dengan SOP Adaptasi Kebiasaan Baru yang telah diulas saat pelatihan dan pendampingan,” papar Indah.
Menurut Indah, sebagai persiapan menuju New Normal Tourism maka beberapa perlu dilakukan penyesuaian tata laksana kunjungan wisatawan sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan di daya tarik wisata. Protokol kesehatan yang telah disusun pun perlu disosialisasikan kepada pengelola daya tarik wisata agar bersiap dan sebagai upaya untuk memenuhi protokol tersebut.
“Jadi pemenuhan protokol tersebut akan dilakukan dan dikawal agar sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya daya tarik wisata yang telah memenuhi protokol akan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat Self Declare dari lembaga sertifikasi sehingga akan meningkatkan rasa kepercayaan kepada wisatawan saat berkunjung ke daya tarik wisata,” papar dia.
BOB sendiri terus konsen menyiapkan destinasi wisata baik yang ada di DIY dan Jateng untuk bisa kembali beroperasi di tengah masih berlangsungnya pandemi ini. Kegiatan ini sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa lokasi seperti Embung Senja Kabupaten Sleman, Geosite Ngingrong Kabupaten Gunungkidul dan provinsi Jateng yang dilaksanakan di Desa wisata Kenalan, Ketep Pass, Banyuroto, dan Gunung Gupak. []
Baca Juga:
- Imbauan Sri Sultan HB X Saat Liburan Panjang di Yogyakarta
- 13 Titik Malioboro Yogyakarta Diperketat Saat Long Weekend
- Pembagian Masker dan Face Shield Serba 5.000 di Malioboro