Sleman - Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso Hadiningrat 42 tahun, yang mengontrak rumah di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Di rumah kontrakannya itu, warga setempat menyebutkan Toto sebagai pelaku usaha, namun usahanya selalu berganti-ganti.
Raja abal-abal yang sekarang menjadi tersangka ini awalnya pernah bikin kolam lele. Di sekitar kontrakannya ada tiga kolam. Lalu Toto beralih mencoba membuka usaha koperasi. Namun ternyata tidak mendapatkan izin dari pemerintah desa setempat, di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman.
Setelah itu, Toto mengaku akan membuka usaha angkringan. Lokasinya di halaman rumah kontrakan. "Dari perkebunan, terus perikanan, bikin kolam lele. Tidak berlanjut, ganti semacam tempat koperasi, terus ganti lagi ke angkringan," kata warga setempat yang enggan disebut namanya, Rabu 15 Januari 2020.
Saat Toto membuka usaha angkringan, warga menaruh curiga. Warga menilai angkringannya terkesan bukan usaha angkringan seperti pada umumnya. "Warga juga nggak yakin kalau itu angkringan," katanya.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Sidoluhur, Godean, Adi Arya Pradana mengakui warga setempat sudah menaruh kecurigaan terhadap kegiatan Toto. "Tetangga kontrakan sudah lama curiga dengan aktivitas Toto," katanya.
Menurut Adi Arya, pemerintah desa dan aparat pernah mendatangi Toto di rumah kontrakannya. Saat ini Toto dan kelompoknya sedang melakukan ritual. Namun raja palsu dan pengikutnya ini mengelabuhi dengan alasan sedang syuting untuk keperluan akun YouTube. "Kami kecolongan saat mereka syuting ternyata ada ritual. Saat ini memang banyak kamera juga," katanya.
Dari perkebunan, terus perikanan, bikin kolam lele. Tidak berlanjut, ganti semacam tempat koperasi, terus ganti lagi ke angkringan.
Dia mengatakan saat itu sekitar Oktober-November 2019, ada ritual di rumah kontrakan Toto. Pemerintah desa juga mendatangi rumah itu. "Di situ alasannya syuting film kolosal di angkringan. Kita tidak perdalam tapi di situ ada unsurnya seperti kerajaan-kerajaan," jelas Adi.
Saat mendatangi rumah kontrakan itu, pemerinta desa ditemui Fanni Aminadia 41 tahun yang tidak lain istri Toto disebut sebagai permaisuri Keraton Agung Sejagat. Istri Toto bilang sedang membuat film kolosal dan video untuk YouTube. "Trennya saat itu YouTube. Mereka ingin jadi YouTuber. Mereka tercatat semuanya dari Jakarta dan luar daerah," ucapnya.
Selain itu, Toto dan pengikutnya pernah menggelar kirab. Bahkan sejumlah ruas jalan ditutup untuk keperluan acara itu. Saat ditanya, jawaban mereka sedang melaksanakan kirab pernikahan anggotanya.
Diketahui, viral di media sosial kemunculan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Purworejo. Toto dan Fanni menyebut diri mereka sebagai raja dan ratu dari kerajaan tersebut. Polisi turun tangan karena masyarakat merasa resah dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat.
Hingga akhirnya, Toto dan Fanni diamankan polisi untuk diproses lebih lanjut. Informasi yang dihimpun, Toto dan Fanni 41 tahun diamankan pada Selasa 14 Januari 2020 malam di Purworejo.
Setelah penangkapan, dilakukan penggeledahan di rumah kontrakannya di Sleman. Keduanya saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Tengah terkait pasal penipuan dan keonaran. []
Baca Juga:
- Rumah Raja Keraton Agung Sejagat di Sleman Digeledah
- Dagelan Gaya Keraton Agung Sejagat di Purworejo
- Polisi Tangkap Raja-Permaisuri Keraton Agung Sejagat