TAGAR.id, Jakarta - Pikun atau demensia terjadi karena kerusakan pada otak yang memengaruhi berbagai aspek fungsi kognitif, termasuk ingatan, pemahaman, dan kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat menyebabkan orang mengalami pikun meliputi:
1. Penyakit Alzheimer
Ini adalah penyebab paling umum dari demensia. Penyakit Alzheimer menyebabkan akumulasi protein abnormal dalam otak yang mengganggu komunikasi antar sel otak dan menyebabkan kerusakan.
2. Penyakit Vaskular
Gangguan pembuluh darah yang memasok darah ke otak dapat menyebabkan kerusakan yang menghambat aliran darah dan nutrisi ke sel-sel otak.
3. Penyakit Parkinson
Meskipun terkenal sebagai gangguan gerakan, penyakit Parkinson juga dapat memengaruhi fungsi kognitif.
4. Penyakit Huntington
Ini adalah gangguan genetik langka yang memengaruhi pergerakan dan fungsi kognitif.
5. Penyakit Lewy Body
Gangguan ini menyebabkan akumulasi protein dalam sel otak, yang dapat memengaruhi pergerakan dan kognisi.
6. Gangguan Kepala Traumatik
Cedera kepala serius atau berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan otak dan meningkatkan risiko demensia.
7. Faktor Genetik
Riwayat keluarga demensia dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami pikun.
8. Gaya Hidup
Faktor seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta kurangnya stimulasi mental juga dapat meningkatkan risiko pikun.
Cara Mencegah Pikun
Tidak ada cara pasti untuk mencegah pikun sepenuhnya, tetapi ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya:
1. Gaya Hidup Sehat
Mengadopsi gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan menghindari merokok atau alkohol berlebihan.
2. Aktivitas Mental
Teruslah menantang otak dengan aktivitas seperti membaca, memecahkan teka-teki, belajar hal baru, atau bermain permainan otak.
3. Aktivitas Fisik
Berolahraga teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung kesehatan kognitif.
4. Sosialisasi
Berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam kelompok sosial, dapat membantu menjaga kognisi tetap tajam.
5. Kendalikan Penyakit Kronis
Jika memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, penting untuk mengelolanya dengan baik karena kondisi tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.
6. Pertahankan Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung yang baik juga bermanfaat bagi kesehatan otak. Jaga tekanan darah dan kolesterol dalam batas normal.
7. Kegiatan Sosial dan Mental
Melibatkan diri dalam aktivitas sosial dan mental yang merangsang otak dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Tidak ada jaminan bahwa semua orang akan terhindar dari pikun, tetapi dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan mental dan fisik, risiko terjadinya pikun bisa dikurangi, dan kesehatan otak terjaga. []