Peran Orang Tua Redakan Anak Bertengkar di Medsos

Psikolog dari Biro Psikologi Rumah Cinta, Retno Lelyani Dewi mengatakan orang tua sangat berperan untuk meredakan emosi anak bertengkar di medsos.
Ilustrasi Anak Emosi. (Foto: thebrunettediaries.com)

TAGAR.id, Jakarta - Psikolog dari Biro Psikologi Rumah Cinta, Retno Lelyani Dewi mengatakan orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk meredakan emosi anak ketika bertengkar di media sosial (Medsos). Sebab, hal ini akan mempengaruhi kondisi psikologis sang buah hati nantinya. 

"Apalagi jika dia menjadi korban yang kalah, biasanya ada dampak psikologisnya. Biasanya ada rasa marah karena merasa kalah, kadang rasa dendam, kadang disertai juga dengan rasa malu karena kalah," kata Retno Lelyani Dewi  kepada Tagar, Selasa, 9 Juni 2020.

Kata Retno, anak-anak yang mengalami dampak psikologis yang buruk, dikhawatirkan nantinya mereka akan melampiaskan rasa amarahnya tersebut ke hal-hal yang negatif.  

"Pada beberapa kasus, jika anak tersebut tipe introvert, rasa negatif yang dialami akan disimpan dan agresivitas akan dilakukan secara pasif. Misal di kamar berteriak-teriak pada benda yang ada di kamar, pukul-pukul bantal, meja, kursi, bahkan mungkin banting-banting barang," ucap dia. 

Berbeda dengan anak ekstrovert yang melampiaskan kemarahan atau emosinya secara aktif ke orang lain atau teman yang dianggap masih di bawahnya. 

Jika memang mengalami pertengkaran di medsos, dan ada dampak negatifnya, ajak anak berdiskusi tentang apa yang terjadi.

"Bahkan bukan tidak mungkin saat merasa sudah lebih kuat, dia akan mengajak kembali lawannya bertengkar di medsos," ujar Retno.

Retno menuturkan peran orang tua menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam memperbaiki kondisi sang buah hati.

"Idealnya orang tua bisa periksa kondisi anaknya, sehingga jika merasa ada perubahan pada anak bisa segera melakukan pendekatan untuk mencari tahu apa yang dialami anak. Jika memang mengalami pertengkaran di medsos, dan ada dampak negatifnya, ajak anak berdiskusi tentang apa yang terjadi. Tepatkah bertengkar di medsos, apa dambaknya dan sebagainya. Hal ini penting agar anak tahu etika di medsos," tutur Retno.

Kemudian, gali apa yang anak rasakan saat ini dan ajarkan bagaimana sebaiknya mengeluarkan rasa marah, rasa malu, dan rasa dendam yang dialami anak.

"Jika anak tidak tahu, beritahu bahwa emosi diri bisa kita kontrol dengan fisiologis kita. Misal kita ingin menangis, agar tidak menangis, kita bisa menatap ke atas sehingga kantung air mata tertutup. Kita marah, coba mulut kita ajak tersenyum atau ajak tertawa dengan menonton yang lucu," ujarnya. 

Menurut dia, mengajak anak berkegiatan fisik, seperti lempar bola, tendang bola, pukul bola bisa menjadi alternatif meluapkan emosinya.

"Sehingga energi negatifnya bisa tersalurkan, bisa mengalir dengan tepat tanpa menyakiti orang di sekitarnya," ujar Retno. []

Baca juga:

Berita terkait
Langkah Orang Tua Agar Anak Betah Belajar di Rumah
Orang tua memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya sekedar memantau kegiatan anak di rumah selama sekolah diliburkan tapi mendampinginya.
Cara Mengajari Anak Mengenal Bahaya Virus Corona
Pandemi virus Corona yang telah mewabah hingga penjuru dunia, peran orang tua sangat penting untuk mengajari kepada anak tentang bahaya virus itu.
Cara Bantu Anak Belajar di Rumah Saat Pandemi Corona
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi membagikan tips untuk orang tua dalam membantu anak belajar di rumah saat Pandemi Corona.