Mengenal Penyebab dan Cara Mencegah Keputihan

Kebanyakan wanita tidak mengetahui penyebab dan cara mencegah keputihan. Berikut penjelasan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hayatun Nufus.
Ilustrasi Wanita. (Foto: Pixabay/Erik_Lucatero)

TAGAR.id, Jakarta - Setiap wanita pasti pernah mengalami keputihan. Tetapi jangan khawatir karena permasalahan kewanitaan ini masih dikatakan normal, jika cairan atau lendir yang keluar dari vagina itu berwarna putih susu atau bening dan tidak berbau. 

"Lendir ini berfungsi untuk membawa sel-sel mati dan juga bakteri keluar dari vagina. Keadaan tersebut keadaan alami untuk membersihkan vagina kita agar tidak terinfeksi oleh bakteri," ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hayatun Nufus, seperti dikutip Tagar melalui channel YouTube Dokterpedia.net

Dokter Hayatun mengatakan keputihan normal biasanya disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan vagina. Sebab, apabila vagina lembap tentu cenderung akan terjadi penimbunan bakteri dan jamur. Selain itu faktor psikologis nyatanya juga bisa menyebabkan Anda keputihan. 

"Jika kamu mengalami stres maka hormon kamu tidak akan seimbang, akibatnya dapat terjadi keputihan yang berlebihan," kata dia. 

Hindari menggunakan sabun pencuci vagina karena keasaman yang terkandung di dalam sabun tersebut tidak seimbang dengan keasaman yang ada di vagina.

Kata dia, pengaruh obat-obatan bisa menyebabkan keputihan, apalagi ketika Anda mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama. Kondisi ini jelas akan mengganggu bakteri normal yang ada di vagina. 

"Keputihan dikatakan tidak normal jika ada perubahan warna, konsistensi, berbau, dan juga rasa terbakar atau bahkan nyeri. Jika kamu merasakan hal seperti ini, maka sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter  ya," ujar dr. Hayatun.   

Mencegah keputihan ini Anda bisa menjaga kondisi vagina tetap kering atau tidak lembap. Caranya, jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat. "Kemudian gunakanlah celana dalam dari bahan katun agar dapat menyerap keringat dengan baik serta jangan terlalu sering menggunakan stoking ya," ucapnya. 

Meski begitu, dokter Hayatun tetap mengingatkan para wanita tidak lalai menjaga kebersihan vaginanya, terutama setelah membuang air kecil. Pastikan hindari pemakaian sabun pembersih vagina karena itu akan membahayakan kesehatan vagina. 

"Hindari menggunakan sabun pencuci vagina karena keasaman yang terkandung di dalam sabun tersebut tidak seimbang dengan keasaman yang ada di vagina. Sehingga, hal ini dapat mengganggu keseimbangan pertumbuhan bakteri dan juga jamur yang ada di sana," tutur dia.

Jadi sebaiknya jika ingin membersihkan vagina, dokter Hayatun menyarankan kepada kaum hawa untuk menggunakan air mengalir atau air hangat. Ini sangat penting untuk menjaga kondisi vagina agar tetap bersih dan terhindar dari gangguan keputihan. []

Baca juga:

Berita terkait
Cara Mengatasi Vagina Sakit Saat Berhubungan Seksual
Sebagian wanita merasakan sakit di bagian vagina saat berhubungan seksual. Berikut cara mengatasinya.
Penyebab Vagina Tidak Berdarah Saat Malam Pertama
Dokter Maria Silvia Merry mengatakan vagina tidak berdarah saat malam pertama bukan tolak ukur keperawanan wanita. Ini penjelasan lengkapnya.
Risiko Membersihkan Miss V Pakai Sabun Mandi
Kebanyakan wanita sering membersihkan vagina pakai sabun mandi. Padahal, itu bisa berisiko membuat iritasi, infeksi, dan bacterial vaginosis.
0
Amankah Membeli Rumah Secara Inden?
Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah pengembang malah gagal membangun rumah yang sudah dijanjikan.