Kemenpora: Milenial Harus Bicara Kebijakan Publik

Deputi Kemenpora mengatakan, kepemimpinan hakikatnya adalah meramu berbagai kepentingan dan mengakomodasi agar tercipta keharmonisan.
Kelas online Sekolah Kebijakan Publik. (Foto: Dokumen Rumah Milenial Indonesia)

Pematangsiantar - Rumah Milenial Indonesia menyelenggarakan Sekolah Kebijakan Publik secara virtual sejak tanggal 12 Juni sampai 13 Juli 2020. Sekolah Kebijakan Publik ini akan diikuti peserta sebanyak 130 orang yang berasal dari berbagai organisasi, profesi, dan daerah di seluruh Indonesia.

Direktur Eksekutif Rumah Milenial Indonesia Defli Yuandika Ruso menyampaikan bahwa Sekolah Kebijakan Publik diselenggarakan bagi pemimpin-pemimpin muda agar mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang menjalankan kebijakan publik secara baik.

Ini menunjukkan bahwa generasi muda banyak yang berminat memahami tentang kebijakan publik. Selain itu kita melihat, generasi muda tetap optimis dan semangat untuk mengembangkan dirinya walaupun saat ini sedang menghadapi tantangan pandemi. Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat membangun relasi dan mengembangkan potensi diri untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang

"Kami juga berharap generasi muda dapat memiliki wawasan tentang bagaimana melakukan perumusan dan implementasi kebijakan, advokasi, serta menyiapkan diri menjadi pemimpin yang inklusif, berintegritas, dan peka terhadap persoalan rakyat. Hari Jumat lalu, Sekolah Kebijakan Publik secara virtual telah dibuka secara simbolis, dan pada hari Selasa (16 Juni), pembicara yang akan hadir adalah mantan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Pakar Kebijakan Publik Riant Nugroho," katanya melalui siaran pers yang diterima Tagar, Selasa, 16 Juni 2020.

Baca juga: Rumah Milenial Indonesia Laksanakan Sekolah Kebijakan Publik Virtual

Sebelumnya, saat pembukaan kelas online Sekolah Kebijakan Publik, Pendiri Rumah Milenial Indonesia, Sahat MP Sinurat menyampaikan antusiasme generasi muda sangat tinggi untuk mengikuti Sekolah Kebijakan Publik.

Pasalnya, anak-anak muda yang mendaftar untuk Sekolah kebijakan publik sudah mencapai 400 orang.

"Ini menunjukkan bahwa generasi muda banyak yang berminat memahami tentang kebijakan publik. Selain itu kita melihat, generasi muda tetap optimis dan semangat untuk mengembangkan dirinya walaupun saat ini sedang menghadapi tantangan pandemi. Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat membangun relasi dan mengembangkan potensi diri untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang," kata Sahat, Jumat, 12 Juni 2020.

Sementara, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Ni'am Sholeh. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada Rumah Milenial Indonesia yang telah menyelenggarakan Sekolah Kebijakan Publik di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: RUPS Telkom, Erick Thohir: Ada Direksi dari Milenial

"Saya mengapresiasi Rumah Milenial Indonesia yang telah menyelenggarakan Sekolah Kebijakan Publik. Semoga para peserta dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari penyelenggaraan Sekolah Kebijakan Publik ini. Sekolah Kebijakan Publik hendaknya bisa melahirkan calon-calon pemimpin masa depan karena 20 tahun mendatang adalah momentum bagi anak-anak muda," katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa kepemimpinan hakikatnya adalah meramu berbagai kepentingan dan mengakomodasi agar tercipta keharmonisan.

"Jari kita menentukan masa depan kita karena teknologi digital bisa menjadi rekaman yang dapat diputar di kemudian hari untuk menentukan layakkah kita menjadi pemimpin. Generasi muda sudah harus berbicara terkait public policy sebab 20 tahun mendatang adalah momentum bagi anak-anak muda," ucapnya.

Di akhir sesi pemaparan, secara simbolis Asrorun Ni'am membuka resmi rangkaian Sekolah Kebijakan Publik yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan.

"Dengan ini, saya secara resmi membuka Sekolah Kebijakan Publik Rumah Milenial Indonesia. Kepada para peserta, selamat mengikuti kelas virtual ini. Salam Milenial!" kata Asrorun Ni'am .

Kegiatan Sekolah Kebijakan Publik dengan tagline #MilenialBerbagi diikuti peserta dengan latar belakang pimpinan organisasi kemahasiswaan, pengurus BEM, aktivis sosial dan NGO, politisi, profesional dan birokrat muda, serta berbagai latar belakang keilmuan dan keprofesian lainnya. 

Para pembicara yang akan mengisi sekolah ini antara lain Yenny Wahid, Jerry Sambuaga, Emil Dardak, Noer Fajrieansyah, Djauhari Oratmangun, Asfinawati, Febry Tetelepta, Rina Saadah, Hokkop Situngkir, Dodi Lapihu, dan lainnya. []

Berita terkait
Kemenpora Optimis Venue PON XX Rampung 3 Bulan Lagi
Kementrian Pemuda dan Olahraga optimis venue untuk PON XX di Papua rambung dalam tiga bulan kedepan.
Kemenpora Pastikan Enam Stadion Piala Dunia FIFA U20
Kemenpora pastikan enam stadion utama yang akan digunakan untuk Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2021 pada 24 Mei-12 Juni 2021
Haris Azhar dan Pakar Kebijakan Publik Soroti Yasonna
Keputusan Menkumham Yasonna Laoly yang berencana membebaskan napi koruptor di atas umur 60 tahun disoroti Direktur Lokataru Haris Azhar.