Jayapura - Hitung mundur penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tinggal 250 hari lagi. Berbagai persepsi bermunculan, ada yang pesimis jika Papua sebagai tuan rumah, tak dapat menuntaskan infrastruktur pendukung PON. Ada juga yang khawatir Papua tak dapat menjadi tuan rumah yang baik saat menyambut kedatangan tamu dari berbagai provinsi di Tanah Air.
Namun berbeda bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka justru optimis jika provinsi paling timur Indonesia ini siap mensukseskan pesta olahraga nasional empat tahunan, yang dihelat pada 20 Oktober hingga 2 November 2020, mendatang.
Artinya, yang tadinya kekhawatiran tidak selesai tepat waktu, justru kian menimbulkan optimisme.
Optimisme itu pun dinyatakakan setelah Deputi 3 Kemenpora Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman meninjau sejumlah venue PON di Timika dan Jayapura, Rabu 12 Februari 2020.
“Tadi kita berdiskusi dengan Ketum KONI bahwa intinya progres (pembangunan venue) dari tiga sampai empat bulan lalu, ketika beliau meninjau lokasi ini masih 10 persen. Tapi sekarang dalam hitungan tiga bulan progresnya mencapai di atas 60 bahkan 70 persen,” kata Isnanta saat meninjau Lapangan Mahacandra Universitas Cenderawasih, di Kota Jayapura, Rabu 12 Februari 2020 siang.
“Artinya, yang tadinya kekhawatiran tidak selesai tepat waktu, justru kian menimbulkan optimisme,” ujarnya penuh semangat.
Isnanta memperkirakan pembangunan seluruh venue PON di tiga kluster yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke akan rampung 100 persen dalam tiga bulan ke depan.
Hanya, bagaimana pemerintah dan pihak terkait dapat memanfaatkan venue yang ada, agar memberi manfaat bagi keberlangsungan cabang olahraga serta dampak ekonominya bagi masyarakat Papua.
“PON berlangsung tentu harus menimbulkan euforia bagi masyarakat dan para atlet muda untuk mencintai semua olahraga yang disukai. Dan Papua sendiri lebih kental fanatisme ke sepak bola. Papua harus kuat di seluruh cabang olahraga. Ini yang menjadi efek penting,” pesannya.
Isnanta pun meminta kepada pemerintah provinsi serta kabupaten di tiga kluster penyelenggara PON XX agar memulai branding hingga promosi PON, sebelum dan setelah venue dinyatakan rampung 100 persen.
Misalnya, menempel spanduk berisi promosi atau slogan menyangkut PON di berbagai tempat termasuk venue, atau informasi berupa baliho berisi slogan khas Papua.
“Dari sekarang harus segera dipublikasikan untuk menyampaikan bahwa venue, panitia penyelenggara siap. Masyarakat pun menyambut gembira dengan mendukung kesuksesan PON Papua,” pungkasnya.
PON berlangsung tentu harus menimbulkan euforia bagi masyarakat dan para atlet muda untuk mencintai semua olahraga yang disukai.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman memastikan pembangunan venue PON XX Papua akan selesai tepat waktu. Ini setelah dirinya meninjau sejumlah venue yang masih dalam tahap pembangunan serta yang telah selesai, antaralain venue Baseball dan Softball di kawasan AURI Sentani, Kabupaten Jayapura.
Selanjutnya, lapangan Mahacandra Universitas Cenderawasih di Distrik Abepura, lapangan Tenis di komplek Kantor Walikota Jayapura, dan venue Kempo dan Pencak Silat di Balai Latihan Kesehatan, Kota Jayapura.
“Kami bersama Kemenpora juga akan intens meninjau pembangunan venue, hingga semuanya selesai tepat waktu. Tujuannya, agar kita tidak mendapatkan masalah saat PON XX berlangsung. Semuanya harus berjalan sesuai jadwal,” jelasnya. []
