Kemenhub Belum Respon Permintaan Tutup Bandara SIM

Permintaan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh belum mendapatkan balasan dari (Kemenhub) RI.
Salah satu maskapai beriap-siap lepas landas di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Surat Bupati Aceh Besar, Aceh terkait permintaan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang belum mendapatkan balasan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Manager of Airport & Service Bandara SIM, Surkani mengatakan, sampai hari ini pihaknya masih terus menunggu balasan surat atau kebijakan dari Ditjen Perhubungan Udara terkait permohonan penutupan bandara tersebut.

"Sampai hari ini belum ada balasan, kita lagi nunggu, tidak bisa dipastikan juga kapan sampai, kalau ada nanti pasti kita sampaikan," ucap Surkani saat dikonfirmasi Tagar, Jumat, 3 April 2020.

Surkani menyampaikan, bandara SIM sejauh ini memang masih beroperasi, tetapi penumpangnya sudah mulai berkurang, dalam sehari dari 5 penerbangan hanya ada 401 penumpang.

Selain itu, kata Surkani, pengoperasian bandara juga masih dibutuhkan untuk pengiriman alat pelindung diri (APD), sampel swab serta alat kesehatan lainnya, mengingat di Aceh masih kekurangan alat-alat tersebut.

"Ini pertimbangan kemanusiaan saja dulu untuk Aceh. Airline juga sudah sampaikan mereka tidak mikir bisnis hari ini, lebih kemanusiaan sekarang," ujarnya lagi.

Kebutuhan perhubungan udara itu masih diperlukan terbukti dari pengiriman barang selama ini, rata-rata semua berisi peralatan medis.

Sampai hari ini belum ada balasan, kita lagi nunggu, tidak bisa dipastikan juga kapan sampai, kalau ada nanti pasti kita sampaikan.

"Mungkin hari ini pertimbangan dari Jakarta (Kemenhub) juga karena kita belum bisa ngecek sampel di Aceh, perhubungan udara ini sangat penting saya pikir. Dan kita setiap hari report perkembangan," ujarnya.

Setiap harinya, lanjut Surkani, pengiriman barang keluar Aceh hanya 800 kilogram, sedangkan yang tiba sampai 12 ton. Dipastikan 80 persen isinya adalah alat kesehatan, seperti peralatan ADP dan perlengkapan medis lainnya.

"Jadi mungkin di Kementerian melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait penutupan ini, mengkaji dan mempertimbangkan plus-minus nya," tutur Surkani.

Tak hanya surat Pemerintah Aceh Besar, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh bersama sejumlah organisasi kepemudaan lainnya juga telah menyambangi bandara SIM untuk memberikan surat permohonan penutupan bandara sementara waktu dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Aceh.

"Penyerahan surat itu kita terima mungkin kita teruskan juga ke Kemenhub, dan menjadi pertimbangan, sekarang semua aspirasi tetap kita tampung," kata Surkani.

Namun, Surkani kembali menegaskan bahwa plus-minus untuk penutupan bandara dipastikan bakal dikaji terlebih dahulu. Apalagi Angkasa Pura hanya bertugas sebagai operator di bandara. Mengenai keputusan terkait itu sepenuhnya ada di Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI.

Sebelumnya, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali meminta Menteri Perhubungan RI untuk segera menutup Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang yang berada di kabupaten tersebut.

Permohonan itu disampaikan melalui surat Bupati Aceh Besar ke Menteri Perhubungan c/q Dirjen Perhubungan Udara tertanggal 27 Maret 2020. Surat ini ditandatangani langsung Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.

"Harapan kami penutupan untuk sementara waktu Bandara SIM untuk penerbangan komersil merupakan salah satu solusi yang tepat agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas ke daerah Aceh,” tutur Mawardi Ali dalam suratnya. []

Berita terkait
Salat Jumat di Aceh Masih Normal di Tengah Corona
Ibadah salat Jumat di sejumlah masjid di Kota Banda Aceh masih normal meski sedang dilanda virus corona atau Covid-19.
Bupati Aceh Besar Minta Warga Tak Tutup Jalan Desa
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali mengimbau warganya untuk tidak lagi menutup akses jalan masuk ke desa-desa, dan mengusir para tamu yang datang.
Kabur dari Malaysia, Wanita Ini Berkeliaran di Aceh
Masyarakat Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh dihebohkan dengan kehadiran seorang wanita yang mengaku baru pulang dari Malaysia.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.