Sabang – Pada Minggu 4 Oktober 2020, Kementerian Agama (Kemenag) lakukan perbaikan sistem pendidikan dengan memberikan dukungan di daerah perbatasan, terpencil dan terdalam (3T).
Bekerja sama dengan World Bank, dukungan tersebut diberikan dengan memberikan pelatihan di Sabang yang dihadiri perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, KanKemenag Kota Sabang, pengawas madrasah dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Pelatihan ini juga termasuk dalam rancangan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang tertuju pada Guru, Kepala Madrasah dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
Selain memberikan pelatihan, menurut Muhammad Zain selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, pendistribusian guru yang adil dan merata sangat penting demi meningkatkan kualitas pendidikan. "Ini penting dalam rangka pemerataan sekaligus transfer pengetahuan dan pengalaman," ucapnya.
Zain melanjutkan, Kemenag juga memberikan insentif demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik di daerah 3T. "Terakhir, kita lakukan pendekatan dengan pemberian insentif untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan madrasah di wilayah 3T,"
Dukungan tersebut masuk dalam pendekatan: Fasilitasi, distribusi, dan insentif yang disampaikannya secara virtual.
"Negara harus hadir untuk memberikan fasilitasi dan akses pendidikan di wilayah 3T, seperti Sabang, Natuna, Papua, Papua Barat dan NTT," jelas Muhammad Zain selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) saat menutup pelatihan.
Zain juga menyampaikan pentingnya membaca buku untuk menguatkan literasi di bidang agama, sains, sosial, maupun agama. Sehingga diharapkan guru dapat memiliki wawasan yang luas dan bisa memberikan andil yang lebih besar pada pendidikan di Indonesia yang maju dan beragama.
Melalui kutipan seorang filsuf dia berpesan “Menurut seorang filsuf, Francis Bacon, books are the ships which pass through the vast sea of time. Buku ibarat kapal yang melintasi lautan waktu yang sangat luas. Dengan buku kita bisa terhubung dengan siapapun dan zaman apapun,"
"Buku adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Buku juga sebagai teman setia, sumber inspirasi, dan penjaga kewarasan bangsa," sambungnya.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan edukasi terkait pentingnya literasi moderasi beragama. Namun, menurut Kasubbag TU GTK Madrasah menambahkan, pelatihan diberikan guna meningkatkan kompetensi guru dan tendik di perbatasan yang ditunjukan dengan mengajarkan para pendidik untuk lebih kreatif dalam memberikan pelajaran seperti, menggunakan smartphone untuk membuat video pembelajaran.
Dengan dilakukannya pelatihan ini menunjukan Kemenag terus berupaya untuk memberikan dukungan secara moral guna memperbaiki sistem pendidikan, khususnya pada daerah perbatasan, terpencil dan terdalam (3T). []
Baca juga: