PKB Minta Jokowi Perhatikan Guru Ngaji dan Madrasah

Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Fathan Subchi meminta Jokowi-Maruf memperhatikan nasib guru mengaji dan madrasah.
Penyerahan bantuan dan bingkisan kepada anak pagi asuhan dan guru mengaji di Sampit, Rabu, 22 Mei 2019. (Foto: Antara/Norjani)

Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Fathan Subchi meminta pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin memperhatikan nasib guru mengaji dan madrasah yang hidup dengan honor seadanya.

"Jumlah guru madrasah itu ratusan ribu, belum lagi guru mengaji di masjid dan musala yang banyak sekali. Mereka rata-rata luput dari perhatian negara karena bergerak di sektor swasta," ujar Fathan Subchi, di Jakarta, Senin, 25 November 2019, seperti diberitakan Antara

Dia mengatakan nasib guru madrasah dan mengaji di Tanah Air selama ini masih dipandang sebelah mata. Mereka dinilai sebagai pengejar pahala, sehingga tidak perlu diperhatikan kebutuhan materinya.

Hingga sekarang perhatian kepada nasib para guru madrasah dan guru mengaji relative belum ada perubahan.

Menurut Fathan, mereka sama seperti guru-guru lain di sekolah-sekolah formal yang mempunyai tanggungan keluarga dan membutuhkan kesejahteraan materi.

"Kondisi ini berlangsung sejak lama dan hingga sekarang perhatian kepada nasib para guru madrasah dan guru mengaji relative belum ada perubahan," ujar dia.

Politikus PKB ini mendesak pemerintah segera membuat aturan pelaksanaan terkait Undang-Undang Nomor 18/2019 tentang Pesantren.

Menurut dia, perbaikan nasib guru madrasah maupun guru mengaji akan lebih mudah direalisasikan, jika sudah ada aturan pelaksanaan UU Pesantren.

"Dalam UU Pesantren terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang keharusan negara untuk memperhatikan pengembangan pesantren termasuk di dalamnya guru madrasah dan guru ngaji," tuturnya.

Politikus asal Jawa Tengah ini berharap momentum Hari Guru menjadi pengingat bahwa para guru bukan hanya mereka yang hanya mengajar di lembaga-lembaga formal, tetapi juga yang mengajar di lembaga-lembaga informal.

"Kita sepakat bahwa di tangan para guru inilah masa depan anak didik akan ditentukan. Oleh karena itu jangan ada dikotomi antara guru negeri, swasta, madrasah, atau agama sehingga ketika kita bicara upaya memperbaiki kualitas guru, maka mereka semua harus diperjuangkan bersama," ucap Fathan Subchi. []

Baca juga:

Berita terkait
Pidato Hari Guru Dipuji, Nadiem Makarim Viral di Medsos
Naskah pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjadi viral di media sosial dan menuai banyak pujian.
Sejarah 5 Oktober Sebagai Hari Guru Sedunia
Sejak tahun 2994, UNESCO menetapkan tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Guru Sedunia ontuk memberi dukungan kepada guru di seluruh dunia
Guru Ikut Ramaikan Trending Topic Hari Pertama Sekolah
Tagar Hari Pertama Sekolah menjadi trending topic Twitter Indonesia. Guru tak ingin ketinggalan, ikut ramaikan trending itu.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.