Makassar - Ratusan masyarakat yang tergabung dari sejumlah lembaga menggelar kampanye Perdamain Makassar dalam rangka memperingati hari Perdamaian Internasional 2019 di jalan Penghibur, Anjungan Pantai Losari Kota Makassar, Sulsel, Minggu 22 September 2019.
Kampanye perdamaian yang diikuti 23 lembaga ini mengusung tema "Aksi dan kolaborasi hari perdamaian internasional 2019, merayakan keberagaman & perdamaian untuk Indonesia". Mereka mensosialisasikan perdamaian dengan membentangkan spanduk dan pamflet serta penandatanganan perdamaian dari beberapa agama di Indonesia.
Penanggung jawab kegiatan, Muhammad Iqbal mengatakan, kegiatan ini adalah peringatan hari Perdamaian Internasional 2019 dan pertama kali diadakan di Sulawesi Selatan. Saya berharap masyarakat Makassar agar utamakan perdamaian. Dan pada kesempatan itu, Iqbal juga berterima kasih kepada seluruh warga menyempatkan waktunya untuk hadir.
"Kami aliansi perdamaian Makassar meyakini bahwa kemerdekaan beragama dan berkeyakinan serta profesi merupakan hak asasi manusia. Dan kami aliansi perdamaian Makassar masyarakat yang adil dan damai bagi seluruh masyarakat," ucap Iqbal dalam membacakan teks deklarasi dan diikuti oleh ratusan peserta dan masyarakat.
Aliansi perdamaian Makassar mendukung pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar serta seluruh warga agar tidak membeda-bedakan golongan berdasarkan suku ras dan agama.
"Mari kita semua senantiasa berkomitmen untuk menjaga harmoni dan persatuan Negara Republik Indonesia," tutup Iqbal.
Meski sempat kegiatan ini mendapat kecaman dan pelarangan dengan dalih tidak kantongi izin, namun kegiatan ini tetap dilangsungakan. Bahkan, selain melakukan deklarasi, element masyarakat Makassar cinta damai itu juga melakukan beberapa kolaborasi serta teatrikal lainnya seperti, Tari Soya Soya, Puisi Ainun, Akustik Lazuardi, Puisi Sukmawati, Akustik UIM Sembilan, Puisi Ririn Sehati, Puisi Nisa, Puisi Sofyan dan Barongsai.
Dan kegiatan ini pun ditutup dengan lagu "Make It Better Place, di iringi gitar. Dan juga diujung acara, peserta melakukan doa bersama yang dibawakan oleh komunitas FKUB bersama lima pemimpin agama lainnya yaitu agama Islam, Katolik, Budha, Konghucu, dan Protestan. []
Baca juga:
- Pondok Pesantren Ummul Mukminin Makassar Terbakar
- Polisi Bongkar Klinik Infus Pemutih Ilegal di Makassar
- Mantan Sekertaris KPU Makassar Korupsi Rp 6,4 Miliar