Kamping Asyik di I'ampelgading Homeland Bandungan

Iampelgading Homeland di Bandungan, Kabupaten Semarang bisa menjadi lokasi asyik berkemah di penghujung tahun.
Dua mahasiswi dari Universitas Diponegoro berwisata ke I\'ampelgading Homeland di Dusun Ampelgading, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. (Foto: Tagar/Sigit AF)

Semarang - Menjelang akhir tahun ini, pasti banyak dari kalian yang sudah merencanakan bakal liburan ke mana. Apalagi di momen malam pergantian tahun. Tentu sobat Tagar tidak akan berdiam diri di kamar bukan?

Satu lagi destinasi wisata berbasis petualangan dan alam hadir di Bandungan, Kabupaten Semarang. I'ampelgading Homeland di Dusun Ampelgading, Desa Kenteng, Bandungan, bisa menjadi lokasi kamping asyik untuk menunggu terbitnya mentari pertama tahun 2020.  

Di wilayah Kabupaten Semarang, di seputaran lereng Gunung Ungaran tempat kamping paling familiar, yakni di Camp Mawar, Desa Sidomukti. Namun, di momen pergantian tahun, dipastikan lokasi tersebut penuh dengan ribuan pengunjung karena saking terkenalnya.

Masih di lereng Gunung Ungaran, Tagar mengunjungi objek wisata alam serupa yakni, I'ampelgading Homeland. Meski tak semoncer Mawar Camp tapi pemandangan alam yang disuguhkan bisa diadu.

Di kawasan berketinggian 1.300 meter di atas permukaan pengunjung akan disuguhi gagahnya Gunung Merbabu dan indahnya Rawa Pening. Jika beruntung, pengalaman menyentuh awan juga akan dapat dirasakan.

Kalau di masa liburan seperti sekarang ini, bisa ratusan pengunjung setiap hari.

Bagi yang sudah pernah mengunjungi Candi Gedong Songo, objek wisata tersebut masih satu jalur. Rute perjalanananya, dari Pasar Bandungan, terus saja menyusuri Jalan Pangeran Diponegoro atau 35 Km dari Ambarawa.

Pengelola I'ampelgading Homeland, Sofyan Ngabdurrahman mengatakan tempat wisatanya dibuka sejak November 2017. Objek wisata tersebut dikelola oleh warga dan karang taruna desa sekitar.

Tiket memasuki objek wisata tersebut juga tergolong murah. Untuk sekali masuk pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 5 ribu per orang. Sedangkan untuk berkemah Rp 15 ribu sehari.

"Kalau di masa liburan seperti sekarang ini, bisa ratusan pengunjung setiap hari," katanya kepada Tagar, Senin 23 Desember 2019.

Karena objek wisata ini tergolong masih baru, jalur yang dilewati pun masih belum begitu mulus. Lebar jalan yang bisa dilewati hanya sekitar tiga meter.

Di beberapa bagian bahkan masih berupa susunan bebatuan. Meski demikian, di sepanjang jalan menuju objek wisata ragam macam bunga menjadi teman perjalanan. Mulai dari mawar putih, hingga mawar merah ada.

Bagi yang ingin merasakan perjalanan berbeda, di tempat ini juga menyediakan petjalanan mengendarai kendaraan ala off road. Pengunjung akan benar benar merasakan destinasi alam yang sesungguhnya.

Yudi, dari komunitas Jeep Ampelgading mengatakan, libur panjang seperti sekarang ini pengunjung bisa bertambah dua kali lipat dari hari biasanya.

"Kalau untuk naik Jeep, kami biasanya mematok dengan harga Rp 350 ribu sampai dengan Rp 400 ribu. Tergantung jauh dekatnya perjalanan," katanya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Sepotong Kenangan di Jembatan Romantis Curug Lawe
Jurang dengan kedalaman tak terukur, tak terlihat dasarnya, menganga di bawah jembatan.
Curug Lawe, Eksotisme Air Terjun di Belantara Gunung Ungaran
Melintasi turunan curam, tikungan tebing, terhampar kejernihan air yang jatuh dari ketinggian, berbias sinar matahari, tampak seperti untaian benang putih.
Tirto Argo Siwarak, Sensasi Kesegaran Mata Air Gunung Ungaran
Saking jernihnya air, Anda bisa leluasa memandang dasar kolam dengan mata terbuka.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)