Kabar Baik, 3 Santri Klaster Magetan di Aceh Sembuh

Covid-19 Aceh saat ini sebanyak 17 orang. 5 orang dalam perawatan, 11 orang sudah sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Tiga pasien Covid-19 Aceh dari klaster Temboro (Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur) sudah bebas virus corona, virus penyebab Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Menyusul santriwan MAH dan IJ, santriwan AJ yang juga dari Aceh Tamiang dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan AJ (20 tahun) dinyatakan sembuh berdasarkan hasil uji swab-nya dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), di Balai Litbangkes RI Aceh.

Alhamdulillah, sudah tiga orang santriwan penderita Covid-19 yang pulang dari klaster Temboro, sembuh di Aceh.

“Hasil uji swab AJ dua kali terakhir, yang diperoleh kemarin dan hari ini, sudah negatif virus corona,” kata Jubir Covid yang disapa SAG itu, Kamis, 7 Mei 2020 malam.

SAG menjelaskan AJ merupakan salah seorang santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Hasil rapid test AJ oleh Tim Gugus Aceh Tamiang menunjukkan tanda reaktif, dan AJ pun dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh pada 26 April 2020.

Tim Medis Covid-19 RSUZA melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain diperiksa dengan sinar-X (rotgen thorak), AJ juga di-swab cairan tenggorokan dan hidungnya. Hasil pemeriksaan swab oleh Balai Litbangkes RI Aceh, AJ dinyatakan positif Covid-19, pada 30 April 2020, lalu.

“Alhamdulillah, sudah tiga orang santriwan penderita Covid-19 yang pulang dari klaster Temboro, sembuh di Aceh,” ujar SAG.

Berdasarkan catatan kasus, lanjut Jubir Pemerintah Aceh SAG, santriwan yang telah lebih dulu dinyatakan sembuh IJ dan MAH. IJ dinyatakan sembuh setelah hasil uji swab-nya yang terakhir negatif pada 29 April 2020.

Sedangkan MAH dinyatakan bebas virus mematikan itu pada 30 April 2020, usai menjalani perawatan beberapa hari di Pinere, RSUZA Banda Aceh, ujar mantan Direktur Kelembagaan BRR NAD-Nias itu.

Selanjutnya SAG menjelaskan jumlah kumulatif Covid-19 Aceh per 07 Mei 2020, kondisi pukul 15.00 WIB, sebanyak 17 orang. Rinciannya, 5 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan provinsi dan kabupaten/kota, 11 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada Maret 2020.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), lanjut SAG, sebanyak 1.926 kasus. Ada penambahan sebanyak 6 kasus dibandingkan data kemarin. Rinciannya, dari 1.926 kasus tersebut, sebanyak 1.816 telah selesai masa pemantauan, dan 110 orang lainnya masih dalam proses pemantauan tim gugus tugas Covid-19.

Baca juga: Klaster Magetan Penyebaran Covid-19 Terbesar di Aceh

Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) bertambah 1 kasus sehingga menjadi 90 orang. Rinciannya, 11 orang dalam perawatan, 73 sudah pulang dan sehat, satu kasus meninggal dunia. Kasus meninggal ini juga PDP yang meninggal pada Maret 2020 lalu, katanya.

“Jumlah kasus pasien meninggal dunia tidak ada penambahan, 2 kasus. Itu pun kasus Maret 2020, yakni satu positif Covid-19, dan satu lagi negatif,” katanya. []

Berita terkait
Simboling Aceh Jenis Rotan Enak Dimakan saat Ramadan
Pada bulan Ramadan, Simboling kerap diburu oleh warga Aceh untuk diolah menjadi menu penyantap berbuka puasa.
Muda-mudi Digerebek Warga di Dalam Mobil di Aceh
Kedelapan pemuda tersebut dua di antaranya berjenis kelamin perempuan dan enam orang laki-laki dari Kota Banda Aceh, Langsa, Pidie, dan Bireuen.
Tidak Pakai Masker, Warga Banda Aceh Bakal Diusir
Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang penggunaan masker.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.