Lhokseumawe – Klaster Magetan, Jawa timur, menjadi kelompok terbesar dengan kasus positif terbanyak di Provinsi Aceh. Kini tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di seluruh kabupaten dan kota di Aceh, sedang melakukan upaya tracing.
Juru Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdul Gani, ketika dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, dari total 15 kasus yang ada di Provinsi Aceh, maka 6 di antaranya merupakan santri yang pulang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur.
“Untuk sementara waktu ini, memang klaster Magetan merupakan kelompok terbesar kasus positif di Aceh, makanya seluruh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sedang melakukan upaya tracing,” ujar Saifullah Abdul Gani, Kamis, 7 Mei 2020.
Saifullah Abdul Gani mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh oleh pihaknya, maka 75 santri tersebut yang pulang, di antaranya berada di Kabupaten Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues dan Simeulue.
Untuk sementara waktu ini, memang klaster Magetan merupakan kelompok terbesar kasus positif di Aceh.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh santri tersebut, apabila memang sudah berada di Aceh, maka untuk segera melaporkan keberadaannya, agar bisa segera dilakukan rapid test untuk memastikan kondisinya.
“Maka peranan desa sangat penting, karena setiap orang yang baru pulang maka orang di desa lah yang pertama mengetahui, maka mari bekerjasama agar bisa melaporkan dan nantinya segera dilakukan rapid test,” tutur Saifullah Abdul Gani.
Baca juga: Positif Corona di Aceh Bertambah 2, Total 17 Kasus
Kemudian, apabila dilihat kasus yang lain maka tidak berkelompok seperti itu, misalkan pada kasus pertama ditemukan, pasien tersebut pulang dari Surabaya, kemudian kasus yang kedua pulang dari Malaysia, kemudian ada ABK Kelud dan yang lainnya.
“kalau klaster Magetan ini merupakan sebagai kelas tersendiri dan itu sudah disampaikan oleh pemerintah setempat,” kata Saifullah Abdul Gani. []