Jubir KPK-ICW-Ketua YLBHI Dilaporkan ke Polisi

Jubir KPK, Koordinator ICW, dan Ketua YLBHI, dilaporkan ke Polisi karena dituduh telah menyebarkan berita bohong terkait Calon Pimpinan KPK.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah dilaporkan ke Polisi, atas tuduhan menyebarkan berita bohong. Laporan masuk ke Polda Metro Jaya, pada Rabu, 28 Agustus 2019 sekitar pukul 15.30 WIB.

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap menduga pelaporan terhadap insan antirasuah ini berkaitan dengan pernyataan Jubir KPK Febri Diansyah mengenai Calon Pimpinan (Capim) KPK beberapa waktu lalu dan menyasar orang yang antikorupsi di NKRI.

Ia menerangkan, selain Jubir KPK, nama lain yang turut dilaporkan dengan delik UU ITE yakni Adnan Topan Husodo, aktivis antikorupsi sekaligus Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), dan Asfinawati, aktivis sekaligus Pejuang HAM, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum YLBHI.

Minggu ini seleksi akan memasuki tahap akhir yang menentukan nasib masa depan pemberantasan korupsi.

"Memang nama-nama yang dilaporkan ini merupakan orang orang yang selama ini dikenal antikorupsi dan kritis mengawal jalannya proses seleksi Capim KPK," kata Yudi kepada Tagar, Kamis siang, 29 Agustus 2019.

Dia menegaskan, laporan terhadap anggota pemberantas korupsi ke pihak berwajib ini tidak akan membuatnya gentar dikriminalisasi, karena di balik dia, masih ada tokoh dari organisasi keagamaan yang mendukung penuh keputusan KPK.

"Suara-suara agar terpilih Capim KPK yang berintegritas dan memiliki rekam jejak baik bukan hanya disuarakan oleh tiga orang, tetapi juga oleh NU dan Muhammadiyah," tutur Yudi.

Ia mengatakan, tokoh agama, tokoh nasional, dan negarawan yang sudah memberikan dukungan kepada KPK di antaranya, istri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gusdur), Shinta Nuriyah Wahid, Solahuddin Wahid, Buya Syafii Maarif, Mahfud MD, Romo Benny Susetyo, Syamsudin Haris, dan Anita Wahid. 

"Para tokoh ternama, kampus, serta mahasiswa, lalu Serikat Buruh, dan gerakan antikorupsi di daerah pun sudah bergerak, karena Minggu ini seleksi akan memasuki tahap akhir yang menentukan nasib masa depan pemberantasan korupsi," kata Yudi.

Ia menduga pelaporan ini tidak lain berasal dari orang-orang yang selama ini mengawal proses seleksi Calon Pimpinan KPK. []

Baca juga: ICW Sebut Jokowi Tegas Sikapi Seleksi Capim KPK

Berita terkait
LBH Padang Desak Jokowi Bantu Urusi Seleksi Capim KPK
LBH Padang mendesak Presiden Jokowi untuk turun tangan dalam seleksi calon pimpinan KPK.
Ini Tujuan Neneng Jika Terpilih Capim KPK
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) Neneng Euis Fatimah mengaku ingin menjadikan KPK berkelas dunia.
Jokowi Didorong Tolak Hasil Pansel Pimpinan KPK
pegiat antikorupsi yang tergabung dalam Jaringan Anti-Korupsi (JAK) Yogyakarta mendorong Jokowi untuk tolak hasil pansel calon Pimpinan KPK
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)