Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar kesadaran perilaku antikorupsi dan penanaman hal tersebut penting ditumbuhkan sejak dini bagi generasi muda, sejak menimba ilmu di sekolah.
Korupsi itu tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Jadi penekanan itu yang ingin kita berikan.
"Kita tahu, saya kira Pak Mendikbud memiliki 300 ribuan sekolah, ada siswanya 50 juta pelajar. Inilah yang harus menjadi target, karena apapun, demografi kita ke depan, anak-anak inilah yang akan mengisi negara ini di titik-titik jabatan apapun," kata Jokowi usai menghadiri acara Hari Antikorupsi, di SMKN 57 Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Baca juga: Jokowi Ingin Fokus Penindakan Korupsi Tidak Sporadis
Menurutnya, pendidikan antikorupsi juga harus ada di setiap jenjang sekolah untuk membentuk karakter anak dan guru. "Korupsi itu tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Jadi penekanan itu yang ingin kita berikan," ucap Jokowi.
Salah satu alasan bagi dia untuk mengisi agenda Hari Antikorupsi di sekolah, karena Jokowi nilai sekolah bisa menjadi akar untuk menumbuhkan sikap antikorupsi.
Baca juga: Ma'ruf Amin Ingin KPK Kerja Sama China
Selain bisa menjangkau sekitar 50 juta pelajar, lanjutnya, sekolah juga dapat dijadikan tempat penanaman kesadaran antikorupsi hingga menyasar para guru yang dia catat jumlahnya ada 3,5 juta di seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang digelar di SMKN 57 Jakarta juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. []