Jokowi dan Cerita Idul Fitri 2015-2020

Jokowi dan Kaesang salat Id di Istana Bogor dengan 10 orang saja. Ini kilas balik Jokowi saat Idul Fitri sepanjang jadi presiden, 2015 sampai 2020.
Presiden Jokowi dan keluarga salat Idul Fitri di halaman depan Wisma Bayurini, kompleks Istana Kepresidenan RI, Bogor, Minggu, 24 Mei 2020. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengenakan sarung biru, memakai masker. Di sebelahnya, putra bungsunya, Kaesang Pangarep, memakai sarung batik, juga memakai masker. Keduanya salat Idul Fitri di halaman Istana Bogor, Minggu pagi, 25 Mei 2020. Ibu Negara Iriana Jokowi juga salat Id di sini. Hanya bersama 10 orang, termasuk imam dan khatib dalam salat Id ini.

Jokowi tidak mudik ke Solo, kampung halamannya, tapi merayakan Idul Fitri di Wisma Bayurini, kediaman resmi presiden, di dalam kompleks Istana Kepresidenan RI, Bogor, Jawa Barat. Ia tidak bisa bertemu secara langsung dengan cucu-cucu kesayangan; Jan Ethes Srianarendra, Sedah Mirah Nasution, dan La Lembah Manah. 

Jokowi dan masyarakat Indonesia, karena pandemi Covid-19, harus merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020 Masehi dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada mudik. Salat Id di rumah saja.

Bukan hanya di Indonesia. Hal sama terjadi nyaris di semua negara di dunia ini. 

Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 hingga Minggu, 24 Mei 2020, terkonfirmasi positif terjangkit penyakit tersebut sebanyak 22.271 orang. Karena itulah, untuk mencegah penularan virus, Pemerintah mengimbau masyarakat muslim manjalankan salat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Sebelum tiba hari Lebaran, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan panduan melakukan salat Id di rumah bisa dilakukan secara berjemaah ataupun mandiri. Salat berjemaah ketentuannya minimal harus berjumlah empat orang. Satu orang bertindak sebagai imam, tiga orang lainnya sebagai makmum.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana juga taat dengan anjuran tersebut. Mereka salat Idul Fitri di halaman Istana Bogor. Salat Id berjamaah 10 orang. Sangat berbeda dangan Idul Fitri pada tahun-tahun sebelumnya sepanjang Jokowi menjabat Presiden Indonesia.

Bapak, ibu, saudara-saudara sekalian, hari raya Idul Fitri kali ini kita rayakan dengan cara yang berbeda karena menuntut pengorbanan kita semua tidak dapat mudik dan silaturahmi seperti biasanya.

JokowiPresiden Jokowi dan keluarga salat Idul Fitri di halaman depan Wisma Bayurini, kompleks Istana Kepresidenan RI, Bogor, Minggu, 24 Mei 2020. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Idul Fitri 2015

Jokowi dan Iriana salat Id di Masjid Baiturrahman Banda Aceh, 16 Juli 2015. Sehari sebelumnya, Presiden bahkan melepas pawai takbir di Banda Aceh. Jokowi mengatakan memilih Aceh sebagai tempat berlebaran pertama setelah menjabat sebagai presiden karena Aceh Serambi Mekkah dan Aceh merupakan provinsi ujung paling barat Indonesia. 

Ia juga mencintai masyarakat Aceh dan ingin mengenang kembali saat-saat tinggal di Aceh pada tahun 1985-1987, yakni di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah. Ia mengatakan Indonesia bukan hanya seputaran Jakarta, melainkan terbentang luas dari Aceh hingga Papua. "Supaya semuanya kita ini merasa Indonesia dan Jokowi itu presidennya Indonesia bukan milik Jakarta saja," kata Presiden Jokowi kala itu.

Idul Fitri 2016

Jokowi dan Iriana salat Id bersama ribuan warga Padang, Sumatera Barat, di Masjid Raya Padang, 6 Juli 2016. Presiden sangat terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Padang. Ia mengatakan baru kali ini berlebaran di Kota Padang.

"Saya melihat keramahtamahan masyarakat, melihat antusias dari pemudik yang dari rantau. Semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik. Tadi salat Id bersama seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik. Alhamdulillah," tutur Jokowi saat itu.

Khotbah Idul Fitri waktu itu mengangkat tema 'Silaturahmi'. Khatib Urwatul Wusqa mengatakan silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah. Karena sebesar apa pun umat Islam secara kuantitatif, tidak akan ada artinya kalau di dalamnya tidak ada persatuan yang kokoh. Muslim harus bersatu, bekerja sama menyelesaikan permasalahan umat, bersama-sama menaati Allah SWT.

Idul Fitri 2017

Jokowi dan Iriana salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, 25 Juni 2017. Bersama mereka ada putrinya, Kahiyang Ayu, dan putranya, Kaesang Pangarep.

Quraish Shihab, khatib salat Id saat itu mengingatkan bahwa nasionalisme, patriotisme, dan cinta Tanah Air adalah fitrah (naluri) manusia. Persatuan dan kesatuan adalah anugerah Tuhan yang tidak ternilai. Sebaliknya, perpecahan dan tercabik-cabiknya masyarkat adalah bentuk siksa Allah.

Tema kesatuan juga tampak dalam open house (gelar griya) yang diadakan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Saat itu, Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta masing-masing keluarga.

Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada 2017 memang sempat menimbulkan runcingnya politik identitas yang mengerucut kepada dua kutub yang berjauhan. Ada kubu yang mengangkat identitas agama tertentu, sementara satu kubu lagi mengangkat kebinekaan.

Anies Baswedan datang bersama istrinya, Fery Farhati Ganis, dan anak-anaknya: Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan. Tepat di belakang Anies dan keluarga, Sandiaga Uno datang beserta istrinya, Nur Asia, dan anaknya, Amyra Atheefa Uno.

Pada saat itu, masyarakat biasa juga dapat bersalaman dengan Presiden setelah mengantre di Sekretariat Negara. Masyarakat umum ada yang datang dengan mengenakan sarung dan sandal. Mereka yang sudah selesai bersalaman dapat menikmati sajian istana, seperti somay, bakso, bakwan malang, hingga kue-kue kering di depan Wisma Negara.

Waktu itu Presiden juga menyediakan bingkisan berisi beras, gula, teh, minyak goreng, dan roti. Bingkisan ini dibagikan di depan Gedung II Sekretariat Negara. Bagi mereka yang bersabar, Biro Pers Kepresidenan juga mencetak foto saat warga bersalaman dan warga dapat mendapatkan foto itu secara cuma-cuma.

Bukan hanya Presiden yang membagikan bingkisan, ada pula warga yang memberikan bingkisan kepada Presiden, di antaranya berupa amplop berisi surat dan CD lagu.

Idul Fitri 2018

Jokowi, Iriana, dan anak-anak, salat Id di lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, 15 Juni 2018. Pada waktu itu imam dan khatib dalam salat Id adalah Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Didin Saefuddin Buchori.

Didin dalam khotbah bertema "Meraih Kemuliaan Hidup Setelah Ramadan" menyatakan bahwa mengusahakan kesejahteraan adalah kewajiban kaum muslim.

"Kita bisa berbagi dengan sesama saudara yang kebetulan tidak seberuntung kita. Kita santuni mereka, kita angkat mereka ke taraf yang lebih baik dan kita jadikan mereka bagian dari diri kita. Itulah inti puasa Ramadan yang kita lakukan. Dengan jalan demikian akan terbuka pintu-pintu takwa yang menjadi tujuan puasa Ramadan," ujar Didin.

Waktu itu masyarakat berbondong-bondong datang ke Istana Bogor untuk bersalaman dengan Jokowi. Ada yang datang dengan mengenakan kaus dan sandal jepit.

Di antara yang memakai sandal jepit itu Ajum Jumhadi, tukang becak yang biasa mangkal di depan Lembaga Pemasyarakatan Paledang, Bogor.

"Ini pertama bertemu Presiden, pertama masuk Istana Presiden, saya hanya ingin mengucapkan selamat Idul Fitri saja," kata Ajum. Ia datang bersama rekan-rekan penarik becak.

Ada yang datang dari Sukabumi, berjalan kaki dua hari dua malam menuju Istana Bogor. Dia adalah Ujang, seorang petani.

"Datang sendiri, tadi salaman langsung, Ya, minal aidin saja. Berangkat pada hari Rabu, jalan kaki menuju Bogor karena untuk mengirit ongkoslah. Setelah ini, ya, pulang ke Sukabumi lagi, jalan kaki lagi, enggak ada ongkos saya," kata Ujang saat ditanya wartawan.

Ajum dan Ujang bersalaman dengan Presiden Jokowi, posisi mereka berdiri tidak jauh dari antrean para pejabat negara dan tokoh-tokoh politik seperti para menteri Kabinet Kerja, para kepala lembaga negara seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Ketua BPK Moermahadi S. Djanegara, dan lainnya.

Ajum, Ujang, dan semua warga yang hadir, bertemu Presiden Jokowi, bersalaman dan berfoto bersama. Setelahnya, mereka dipersilakan menikmati santapan makan siang berupa lontong sayur dan opor di bawah tenda hijau yang sengaja dipasang di halaman belakang Istana Bogor. Pulangnya, mereka mendapat oleh-oleh paket sembako.

Idul Fitri 2019

Jokowi dan keluarga salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, 5 Juni 2019. Imam salat sekaligus khatib pada waktu ini adalah Guru Besar Ilmu Hadis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Said Agil Husin Al Munawar.

Dalam khotbah bertema 'Menebar Maaf Membangun Kebersamaan', Said mengatakan Ramadan merupakan bulan penempaan bagi umat muslim. Bulan untuk belajar menahan diri, mengendalikan diri dari tipu daya setan yang dapat merusak tata harmoni masyarakat dan takwa kepada Allah SWT.

Idul Fitri 2019 berdekatan dengan waktu pengumuman hasil rekapitulasi pemilihan umum yang dimenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Open house yang digelar Presiden Jokowi lebih meriah dari biasanya. Masyarakat yang datang sangat banyak. Kegiatan silaturahmi dengan masyarakat ini berlangsung pukul 09.30 hingga pukul 11.00 WIB. 

Masyarakat yang datang awalnya berkempul di Jalan Silang Monas Barat Laut, tepat di depan Istana Merdeka. Sudah ada tenda dan panggung serta makanan ringan yang disiapkan Sekretariat Kepresidenan untuk warga. Dari sana mereka memasuki halaman Gedung Sekretariat Negara, kemudian mengantre di tenda di halaman Istana Negara untuk masuk ke Istana Negara.

Pada pukul 10.55 WIB baru sekitar 100 warga yang bersalaman dengan Presiden dan Ibu Negara, padahal di tiga tenda tempat menunggu lainnya ratusan warga yang menanti masuk, sementara Presiden Jokowi dan keluarga sudah dijadwalkan berangkat ke Solo, Jawa Tengah.

Jokowi akhirnya memutuskan mendatangi setiap tenda yang masih dipenuhi warga di tiga tenda tersebut. Ibu Negara Iriana yang tadinya ikut bersalaman di Istana Negara akhirnya memilih untuk kembali ke Istana karena warga terus mengerumun. Padahal, matahari saat itu sedang terik-teriknya.

Sekitar 20 menit bersalaman dengan warga di tenda kedua, Presiden yang terus dijaga Paspampres mendatangi tenda di sisi barat laut Monas menggunakan mobil golf. Di lokasi itu sekitar 2.000 warga juga sudah menantikan Presiden sehingga Presiden pun naik ke atas panggung untuk menyapa warga.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin. Minal aidin walfaizin. Saya mohon maaf karena yang di Istana yang ngantre juga masih banyak, yang di sni jauh lebih banyak sehingga saya lebih baik datang ke sini, benar?" kata Presiden dari atas panggung.

Massa pun makin merengsek ke atas panggung.

"Karena sebentar lagi saya juga harus pulang kampung. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ibu yang sudah rela datang ke sini dan sekali lagi mohon maaf saya tidak bisa datangi satu per satu," kata Presiden lagi.

Warga pun menyambut pernyataan Presiden dengan tepuk tangan dan teriakan. "Ya, begini saja, fotonya bareng-bareng saja saya ke situ. Itu yang bisa saya sampaikan, terima kasih," kata Presiden. Presiden Jokowi pun berfoto bersama warga dari atas panggung.

Idul Fitri 2020

Jokowi, Iriana, dan Kaesang salat Id di halaman Istana Bogor. Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang, sarung biru, dan kopiah hitam. Iriana mengenakan mukena putih. Kaesang mengenakan kemeja putih lengan panjang, sarung batik, dan kopiah hitam. Ketiganya memakai masker hitam.

Pegawai Istana Kepresidenan RI, Bogor, Herawan selaku bilal, melantunkan salawat syahdu, menyambut kedatangan ketiganya untuk melaksanakan salat Idul Fitri di halaman depan Wisma Bayurini, kompleks Istana Kepresidenan RI, Bogor, Minggu, 24 Mei 2020.

Turut salat Id bersama Presiden, di antaranya Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Kolonel Inf. Achiruddin, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini, Asisten Ajudan Presiden Lettu Inf. Mat Sony Masturi, dan Pengawal Pribadi Presiden Lettu Inf. Windra Sanur. Mereka semua memakai masker.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitussalam Istana Kepresidenan RI, Bogor, Muhammadun memimpin salat Id.

Dalam khotbahnya bertema 'Idul Fitri Momentum Hijrah', Muhammadun mengatakan Idul Fitri merupakan momentum untuk menghapus segala dosa dan kesalahan, serta momentum untuk hijrah menuju kebaikan.

"Jika sebelum Ramadan, kita saling bermusuhan, saling menghina satu sama lain, banyak melakukan kesalahan, setelah Idul Fitri ini, mari kita komitmen untuk memperbaiki diri, saling rukun, saling bermaafan, saling bersatu, dan saling mempererat persaudaraan,” kata Muhammadun.

Sehari sebelum Lebaran, Presiden Jokowi menyampaikan pesan Idul Fitri kepada masyarakat Indonesia melalui video.

"Bapak, ibu, saudara-saudara sekalian, hari raya Idul Fitri kali ini kita rayakan dengan cara yang berbeda karena menuntut pengorbanan kita semua tidak dapat mudik dan silaturahmi seperti biasanya. Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting dan harus menjadi prioritas kita semua. Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," kata Presiden Jokowi dalam video tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
Bagaimana Nabi Muhammad SAW Merayakan Idul Fitri
Hari raya Idul Fitri momen penting bagi umat Islam yang biasanya dirayakan dengan meriah. Bagaimana Nabi Muhammad SAW merayakan Idul Fitri.
Kapan Pertama Kali Idul Fitri Dirayakan
Idul Fitri, hari kemenangan kaum muslim setelah satu bulan menjalankan puasa Ramadan. Tapi sebenarnya, kapan pertama kali Idul Fitri dirayakan?
Maaf Ibu, Anakmu Tak Bisa Mudik Lebaran Tahun Ini
Pandemi Covid-19 membuat Lebaran 2020 sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tak bisa mudik, tak bisa sungkem ayah ibu. Setengah mati merindu.