Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memberi target 100 hari pertama dalam bekerja kepada jajaran Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut para pembantunya itu masih akan berfokus melanjutkan pekerjaan di periode sebelumnya.
"Tidak ada target 100 hari, tidak ada karena kita akan melanjutkan dari yang sebelumnya," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang, 23 Oktober 2019, Melansir Antara.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai melantik 34 orang menteri dan 4 orang pejabat setingkat menteri di Istana Negara. Ia mengatakan, sejumlah pekerjaan rumah siap digarap untuk mengejar ketertinggalan.
Tidak ada (target) karena kita akan melanjutkan dari yang sebelumnya.
Pekerjaan rumah tersebut di antaranya dalam bidang perdagangan, ketenagakerjaan dan reformasi birokrasi demi menarik sebanyak-banyaknya potensi investasi.
"Yang jelas kita akan mengejar pertama, berkaitan dengan defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan kemudian membuka lapangan pekerjaan," kata Jokowi.
"Sehingga muncul ruang-ruang kerja yang seluas-luasnya, kemudian reformasi birokrasi," ujar dia.
Baca juga: ST Burhanuddin, Jaksa Agung Pilihan Jokowi Diragukan
Presiden Jokowi juga menegaskan menteri-menterinya bakal fokus bekerja membangun sumber daya manusia dan memastikan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sesuai dengan fokus dan arah yang ditentukan.
"Kemudian tentu saja prioritas utama kita 5 tahun ke depan adalah pembangunan SDM, hal-hal yang berkaitan dengan itu harus digarap secara beramai-ramai sehingga memunculkan sebuah daya saing memunculkan sebuah competitiveness index yang meloncat lebih baik dan yang paling akhir penggunaan APBN yang fokus dan terarah," ucap Presiden Jokowi. []