Jembatan Suramadu akan Terhubung Dua Tol

Rencana menghubungkan jalan tol Bandara Juanda dan batas tol Gresik, menuju Jembatan Suramadu, masih terus dimatangkan.
Emil Elistianto Dardak membuka dialog interaktif soal eksport-impor, di Jawa Timur. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus mematangkan pembahasan pembangunan lingkar kawasan Gerbang Kertasusila dengan pemerintah pusat. Termasuk rencana menghubungkan jalan tol Bandara Juanda dan batas tol Gresik, menuju Jembatan Suramadu.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menegaskan, harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) telah rampung, sehingga dalam waktu dekat Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Gerbang Kertasusila diharapkan sudah bisa diterbitkan. Pemprov Jatim menargetkan pada 2020 tata ruang Gerbang Kertasusila menjadi Program Strategis Nasional (PSN).

"Hal itu menjadi dasar untuk merumuskan masterplan sektoral, seperti transportasi dan kawasan. Baru kita punya perencanaan dalam merealisasikan pengembangan Gerbang Kertasusila," ujar Emil Dardak di Surabaya, Senin, 22 Juli 2019.

Mantan Bupati Trenggalek itu mengungkapkan, jika kelak Gerbang Kertasusila terbangun, jalan transportasi berjarak pendek dapat dipisahkan dengan jalur berjarak jauh. Untuk mewujudkannya, pemerintah provinsi harus melakukan study kelayakan dulu dan membuat Detail Engineering Desain (DED).

"Ini sudah disampaikan Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) di dalam rapat terbatas dengan Presiden," kata Emil.

Saat ini, masalah utama lingkar Gerbang Kertasusila adalah mengatasi banjir di Kali Lamong dan hilir Sungai Bengawan Solo. Hal itu menjadi program Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang harus dimajukan ke 2020.

"Jangan malah diundur karena sudah menjadi prioritas kawasan Gerbang Kertasusila yang terhindar dari resiko banjir yang tinggi," kata dia.

Emil mengatakan, adanya usaha perbaikan transportasi publik, mendapat dukungan penuh dari Wali kota Surabaya Tri Rismaharini. Pasalnya, Risma juga ingin mengoptimalkan existing rail network jaringan kereta, bukan hanya intra Surabaya saja. Tetapi juga Surabaya dengan Gresik dan Lamongan dan ke Surabaya ke Sidoarjo hingga Pasuruan.

Terkait moda transportasi apakah MRT, LRT atau Komuter, Emil menjelaskan harus ada kajian yang mumpuni. Mengingat Kemenhub juga sedang melakukan study existing rel network.

"Kalau sudah optimal maka penggunaan MRT, LRT atau Komuter itu sifatnya komplimentari terhadap pilihan penggunaan teknologi," ujarnya.

"Saya belum berani ngomong secara detail jika belum duduk bareng dengan pemerintah daerah. Yang jelas semua akan terakselerasi begitu Perpres tata ruang Gerbang Kertasusila terbit," kata dia, menegaskan.

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022