Jepara, (Tagar 30/3/2019) - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal menyisakan hitungan hari, KPU sebagai penyelenggara tentu ingin hajatan lima tahunan itu sukses. Di balik semua persiapan itu, ada kerja keras emak-emak yang rela lembur untuk selesaikan target pelipatan surat suara. Berikut kisahnya.
Jumat (29/3) malam, sekitar pukul 19.56 WIB, gudang penyimpanan logistik KPU Jepara di Desa Wonorejo masih meriah. Di halaman berjajar belasan motor, sementara di bagian dalam masih ramai orang bekerja. Diantara tumpukan kotak-kotak surat suara yang telah tersusun rapi, emak-emak tengah sibuk melipat surat suara DPD RI.
Umiyati (30) satu di antaranya. Ia nampak sibuk dengan kertas-kertas surat suara. Tangannya lincah menekuk, melipat lembaran empat persegi panjang. Setelahnya, ia pun menghitungnya sesuai jumlah yang telah ditentukan.
Kepada Tagar News, ia mengaku telah dilibatkan dalam pelipatan surat suara sejak awal Maret lalu. Karena target, Umiyati berkata sampai lembur hingga pukul 22.00 WIB.
"Kalau untuk (lipat) DPD sampai jam delapan malam. Namun yang sebelum-sebelumnya, untuk lipat DPRD Jateng II dan DPRD Jepara II, sampai pukul sepuluh malam," ujarnya, Jumat (29/3) malam.
Pekerja sedang melipat logistik Pemilu 2019, di Gudang KPU Jepara, Jumat (29/3/2019) malam. (Foto: Tagar/Padhang P)
Setiap giliran bertugas, Umiyati bekerja bersama empat atau tiga teman lain, dalam satu kelompok. Mereka dibebani melipat ratusan hingga ribuan surat suara yang terdapat dalam 12-13 kardus.
Selain harus presisi dalam melipat, mereka juga harus jeli meneliti kerusakan surat suara. Jika ada noktah ataupun kertas yang koyak, emak-emak ini harus segera menyisihkannya. "Ya kalau begini (rusak) harus disisihkan. Nanti dilaporkan," urainya.
Pelipat suara lain, Nikmatun (35) mengaku bersyukur dapat dilibatkan dalam proses pelipatan surat suara. Selain dapat bersosialisasi, ia mengaku mendapat tambahan uang bagi keluarganya. "Alhamdulillah, sudah sebulanan ikut lipat-lipat ini. Lumayan buat tambah-tambah," tuturnya.
Nikmatun bercerita, dia bekerja dalam sistem borongan. Dalam setiap kelompok, telah ditentukan porsi surat suara yang akan dilipat. Nantinya, banyaknya surat suara yang terlipat dikonversi menjadi rupiah.
"Umpamanya sini (kelompok) dibagi 5.000 surat suara, ya nanti dibagi-bagi untuk lima orang," paparnya.
Sesuai peraturan, pekerja borongan diupah Rp 90 per lembar untuk pelipatan surat suara DPD RI. Untuk surat suara DPR per lembar dipatok Rp 110 dan untuk surat suara capres Rp 50 per lembar.
Ketua KPU Jepara Subchan Zuhrie mengatakan, pelipatan surat suara presiden dan DPR telah rampung. Namun untuk DPD memang masih harus dikerjakan, mengingat kedatangannya yang belakangan. Akan tetapi, ia optimis semua pekerjaan tersebut dapat rampung tepat waktu.
"Target selesai tanggal 5 (April) nanti tanggal 10 (April) akan dimasukan kotak surat suara dan untuk didistribusikan pada 12-15 April. Kalau lembur sudah dimulai sejak pelipatan surat suara presiden. Kalau untuk itu sudah rampung," terang Subchan.
Untuk proses pelipatan, pihaknya memberdayakan 300 orang pelipat dengan sistem kerja borongan dan harian. Untuk pelipatan surat suara dikerjakan dengan sistem borongan, sementara untuk pekerja harian bertugas lebih teliti karena harus pula meneliti ulang kelayakan surat suara dan kelengkapannya.
"Kalau yang harian, upahnya Rp 75 ribu belum termasuk lembur," katanya.
KPU Jepara, memanfaatkan lima gudang. Kelimanya berada di lima tempat berbeda yakni, Gudang KPU, Gudang Wonorejo, Gudang Bandengan, Gudang Aula PGRI dan Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
Adapun untuk surat suara DPD RI kebutuhan di Jepara mencapai 895.375 lembar. Jumlah itu merupakan akumulasi dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 876.490 ditambah dua persen tiap TPS.
Baca juga:
- Empat Tokoh Partai Politik Berpengaruh di Indonesia dalam Pilpres 2019
- Prabowo Sering Sindir Pers saat Kampanye, Ini Kata Pengamat
- Pengaruh Jusuf Kalla di Makassar untuk Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019
- Tiga Gagasan PSI Paling Ramai Dibicarakan Masyarakat
- Pelajar SMA Sebar Hoaks Pemilu 2019, KPU Curigai Ada Dalang
